Jejamo.com, Bandar Lampung – Selain menggelar Workshop Penerapan Auditory Verbal Therapy di Rumah, Komunitas Lampung Mendengar juga menjual beberapa produk. Dari hasil penjualan tersebut, akan dimasukkan ke kas organisasi.
“Kami mempunyai tiga produk yang dijual, yaitu kaus, gelas, dan jam dinding. Ini dijual untuk umum. Seratus persen keuntungan didonasikan menjadi kas Lampung Mendengar,” ujar Siti Suprihatin, pengurus Lampung Mendengar Cabang Tulang Bawang Barat, di Hotel Emersia, Bandar Lampung, Sabtu, 18/11/2017.
Uang kas yang terkumpul nanti, kata Siti, akan digunakan untuk menggelar acara selanjutnya dan digunakan untuk membeli alat bantu dengar yang bisa dipinjamkan untuk anak-anak yang belum memiliki alat dengar.
“Tapi, kalau itu juga uang kasnya sudah terkumpul banyak dari hasil penjualan produk,” kata dia.
Dia mendata, untuk di Tulangbawang Barat ada sekitar 10 anak yang mengalami tunarungu. Pihaknya sudah melakukan sosialisasi namun belum ada respons orangtuanya. Kemungkinan kegiatannya masih terpusat di Kota Bandar Lampung.
“Kami sudah sosialisasi tapi mereka belum merespons. Kemungkinan karena kegitan masih terpusat di Bandar Lampung. Kalau saya ajak ke sini mereka masih terkendala dana. Kami juga belum koordinasi dengan pemerintah setempat karena Lampung Mendengar baru satu tahun. Dan untuk satu tahun ini kegiatan penuh tapi terpusat di Bandar Lampung,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com