Jejamo.com, Bandar Lampung – Komunitas Muda Ambil Peran (MAP) Lampung bersama Pramubakti, TU, dan Kebersihan Terminal Rajabasa membersihkan sampah-sampah di sekitar terminal kemarin.
Sampah masih persoalan masyarakat setiap harinyan. Sebanyak 800-ton sampah per hari diangkut oleh petugas kebersihan
. Terminal Rajabasa menjadi salah satu tujuan lokasi yang perlu dirawat dan dijaga kebersihannya.
Dalam rilis disebutkan, hujan dengan intensitas tinggi pada akhir pekan ini terus melanda Bandar Lampung dan sekitarnya.
Banyaknya titik-titik penumpukan sampah menjadikan lokasi tersebut berbau dan sumber penyakit.
MAP Lampung berdiri dari keresahan pemuda mengenai bencana banjir yang menjadi langganan saat musim hujan.
Sampah yang semakin hari semakin menumpuk menjadi dasar dibentuknya komunitas ini.
Dengan adanya program tebu sampah tersebut sangat membantu masyarakat untuk mengedukasi agar masyarakat lebih menjaga lingkungan sekitar dan memiliki kesadaran akan kebersihan.
Diharapkan ke depan kegiatan yang diinisiasi komunitas MAP dapat terus dilakukan untuk mengajak kaum muda memiliki peran terhadap lingkungan.
Ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga perubahan berawal dari Muda Ambil Peran. []