Jejamo.com, Tanggamus – Sebuah rumah di Pekon Sukabanjar Kecamatan Kotaagung Timur milik Sufendi (41) kondisinya sangat memprihatinkan dan tidak layak huni. Sufendi mengaku sudah tinggal selama 12 tahun di rumah berdinding anyaman bambu atau geribik tersebut.
Sufendi tinggal bersama dua orang anaknya. Kehidupan mereka terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari saja sulit.
Ia mengaku membutuhkan bantuan Pemerintah Kabupaten Tanggamus melalui program bedah rumah, agar impiannya memiliki rumah layak huni terwujud.
Pernah suatu ketika Sufendi diminta untuk menyiapkan syarat-syarat administrasi untuk bisa masuk dalam program bedah rumah, namun tak kunjung terealisasi.
“Dulu pernah diminta mengumpulkan berkas untuk pengajuan bedah rumah oleh aparatur pekon, sejak itu saya tidak tahu kelanjutannya,” ungkapnya.
Dia sangat berharap Pemkab Tanggamus mau turun melihat keadaan rumahnya secara langsung.
Sementara itu, Penjabat Kepala Pekon Sukabanjar, Nasruddin mengatakan, kalau melihat kondisi rumah memang masuk kategori tidak layak huni.
“Sebelum saya menjabat Pj Pekon Sukabanjar, memang sudah pernah mengajukan bantuan bedah rumah untuk saudara Sufendi. Tapi memang belum mendapatkan gilirannya. Mudah-mudahan Pemkab Tanggamus bisa mengabulkan harapannya,” ujar Nasruddin saat dihubungi Jejamo.com.(*)[Zairi]
