Jejamo.com, Bandar Lampung – Konflik antara Persatuan Ojek Kota Bandar Lampung (Pokbal) dengan ojek berbasis online (khususnya Gojek) kian memanas. Selasa pagi, 12/9/2017, sekitar pukul 10.30 WIB, rombongan anggota Pokbal mendatangi kantor Gojek di Jalan MH Thamrin Gotong Royong, Tanjungkarang Pusat. Desi, seorang penjual kue yang menjadi saksi mata menjelaskan, rombongan Pokbal datang sembari berteriak-teriak di halaman kantor Gojek.
“Saya dengar teriakan terus enggak lama ada yang melempar batu dan kaca kantor Gojek pecah. Saya enggak tahu siapa yang melempar,” ujarnya. Dari pantauan Jejamo.com di lokasi, terlihat kerusakan terjadi di kaca bagian depan lantai dua kantor Gojek.
Sementara itu, Albert, Ketua Pokbal, mengaku sedikitnya 19 pangkalan ojek anggotanya mengalami kerusakan. “Pokoknya mereka (driver Gojek) yang merusaknya, anarkis benar mereka,” katanya. Dia mengaku sudah melaporkan peristiwa tersebut ke Polresta Bandar Lampung.
“Selain itu seragam Pokbal juga dirampas, padahal dalam perjanjian atribut mereka memang bisa kami ambil sementara mereka enggak boleh ambil seragam kami,” jelasnya. Albert membantah anggotanya melakukan perusakan kantor Gojek dengan cara melempari dengan batu.
“Ya, kami ke kantor Gojek tadi tapi yang melempar itu bukan dari Pokbal. Kami akan mencari tahu siapa yang lempar,” singkatnya.
Kabag Ops Polresta Bandar Lampung Kompol Sarpani mengatakan polisi sudah menindaklanjuti laporan Pokbal terkait adanya perusakan pangkalan ojek dan ancaman dari driver Gojek. “Hari ini wacananya akan ada mediasi, pimpinan pusat Gojek sudah datang memenuhi undangan dari polres untuk memediasi kedua belah pihak. Secara institusi kami akan mengadakan mediasi supaya mereka bisa saling memahami,” kata Sarpani.
Dia berjani polisi akan menyelidiki laporan perusakan terhadap masing-masing pihak sesuai standar operasional prosedur yang berlaku.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com