Jejamo.com, Lampung Tengah– Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman, Badan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung Ida Rahmawati, mengatakan, dalam jangka waktu lima tahun ini konsumi terigu masyarakat Lampung naik 50 persen. Hal itu dikatakannya saat menghadiri lomba cipta menu beragam di Lampung Tengah, Kamis, 3/9/2015.
“Kudapan yang dikonsumsi masarakat sehari-hari berbahan dasar terigu, jumlahnya terus naik. Ini salah satu pemicu adanya terigu impor dan menghabiskan banyak devisa. Hal itu tentunya menyebabkan rupiah melemah,” jelasnya.
Ida mengatakan, seharusnya masyarakat tidak tergantung dengan terigu impor. Hal ini karena, potensi pangan dari hasil pertanian di dalam negeri termasuk Lampung sangat banyak.
“Potensi pangan Lampung sangat banyak, mengapa kita tidak membantu petani memasarkan pangan itu,” tandasnya.(*)
Laporan Raza, wartawan jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya