Berita Mancanegara, Jejamo.com – Kantor berita Associated Press melansir jumlah korban terbaru pada Tragedi Mina yang mencapai 2.110 orang. Jumlah itu didasarkan pada pertemuan 180 negara yang mengirimkan warganya beribadah haji, dimana 30 negara melaporkan jumlah masing-masing warganya yang menjadi korban.
Dalam insiden saling injak antara jemaah haji tersebut, Iran menjadi negara dengan jumlah korban paling banyak yaitu 465 jemaah.
Korban dari benua Afrika juga tergolong tinggi. Nigeria mengatakan mereka telah kehilangan 199 jemaah, sementara Mali kehilangan 198 orang, Kamerun kehilangan 76 orang, Nigeria kehilangan 72 orang, Senegal kehilangan 61 orang, sementara Pantai Gading, dan Benin masing-masing kehilangan 52 orang.
Korban dari Mesir mencapai 182 orang, Banglades dengan 137 orang, India dengan 116 orang, Pakistan dengan 102 orang, Etiopia dengan 47 orang, Chad dengan 43, Maroko dengan 33 orang, Sudan dengan 30 orang, Aljazair dengan 25 orang, Burkina Faso dengan 22, dan Tanzania dengan 20 orang.
Sedangkan Somalia mencatat 10 warganya tewas, Kenya dengan 8 orang, Ghana dan Turki dengan masing-masing 7 orang, Myanmar dan Libya dengan masing-masing 6 orang, Cina dengan 4 orang, Afganistan dengan 2 orang, dan Yordania serta Malaysia dengan 1 orang.
Sementara dari tanah air dilaporkan korban jemaah haji mencapai 126 orang. Seperti dikuti Tempo.co, Selasa, 20/10/2015.
Hingga kini, Pejabat Arab Saudi masih belum mengeluarkan angka pasti korban Insiden mematikan terparah sejak tahun 1990 itu. Bakan mereka menolak untuk mengomentari  jumlah korban yang dilansir Associated Press tersebut.
Jumlah korban menurut Pemerintah Saudi masih didasarkan pada laporan 26 September lalu dengan total 769 orang meninggal dan 934 luka-luka.
Tragedi Mina tahun 2015 itu menjadi yang paling banyak menelan korban dalam sejarah ibadah haji tahunan. Sebelumnya sebuah kecelakaan lainnya muncul ketika derek pembangunan di Mekah runtuh dan menewaskan 111 jemaah.
Kedua bencana ini telah merusak acara haji pertama di bawah pengawasan Raja Salman karena ia baru naik tahta awal tahun 2015.(*)
Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru dan Terpercaya