Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Korupsi Mengakar di Nigeria, 7 Tahun Kehilangan Rp 92,9 Triliun

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari. | Ist.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari. | Ist.

Jejamo.com, Mancanegara – Kasus korupsi yang melibatkan 55 menteri Negara, gubernur Negara bagian, pejabat public, banker dan pengusaha telah menyebabkan Negeria kehilangan 1,34 trilian naira atau dengan Rp 92,9 triliun dana public selama 7 tahun.

Menteri Informasi Nigeria, Lai Mohammed menyatakan korupsi yang telah mengakar di kalangan elit Nigeria membuat Negara itu kian terperosok dalam kemiskinan, meskipun menjadi Negara dengan ekonomi terbesar sekaligus produsen mintak terbesar di benua Afrika.

Nigeria kini dipimpin oleh Presiden Muhammadu Buhari, mantan jenderal militer yang menjabat yang menjabat sejak Mei 2015 lalu dan bersumpah akan menindaklanjuti keras kasus korupsi.

Sejak Buhari menjabat, berbagai tuduhan kasus korupsi menyeret sebagian penajabat elite Nigeria, termasuk mantan penasihat keamanan nasional dan mantan menteri pertanian. Pecan lalu, Buhari memerintahkan penyelidikan terhadap mantan kepala militer atas dugaan kecurangan pengadaan senjata.

Mohammed memaparkan bahwa sebanyak 1,34 triliun naira dana publik dicuri oleh para pejabat publik antara tahun 2006 dan 2013. “Ini merupakan uang yang diduga dicuri oleh beberapa orang, atau sekitar 55 orang,” kata Mohammed dilansir CNNIndonesia.

Mohammed menambahkan saat ini merupakan waktu untuk bertindak untuk mengatasi perang Nigeria terhadap korupsi. Dalam kampanye tersebut, Mohammed memaparkan bahwa sebanyak 147 miliar naira dana publik (Rp10 triliun) dicuri oleh 15 mantan gubernur Negara bagian.

Sebanyak 524 miliar Naira (Rp35,8 triliun) lainnya dicuri oleh para banker, sementara 7 miliar naira (Rp479 miliar) dicuri oleh empat mantan menteri. “Jika kita tidak membunuh korupsi, korupsi akan membunuh Nigeria,” kata Mohammed menambahkan.

Namun, Mohammed tidak menyediakan bukti untuk mendukung pemaparannya tersebut. Buhari mentakan pemerintahannya akan mengembalikan jumlah uang yang sangat besar yang dicuri dari sector minyak.

Buhari juga mengungkapkan bahwa pundi-pundi dana publik “hampir kosong” ketika ia menjabat sebagai presiden, menggantikan mantan presiden Goodluck Jonathan.

Terpilihnya Buhari menjadi presiden pada 2015 mengakhiri pemerintahan Partai Rakyat Demokratik (PDP) yang berjalan sejak 1999. PDP yang kini menjadi oposisi menuduh Buhari mengincar para anggotanya. (*)

Populer Minggu Ini