Jejamo.com, Kota Metro – Status zona merah Covid-19 Kota Metro membuat pemerintah kota menerapkan pembatasan di setiap kegiatan, tidak terkecuali di kantor Wali Kota Metro.
Sudah sebulan lebih suasana kantor Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin nampak sepi. Jarang digelar aktivitas kedinasan seperti saat sebelumnya. Hal ini lantaran semua kegiatan dan pertemuan dengan kepala daerah dipusatkan di rumah dinas Wali Kota Metro.
Terkait kosongnya ruang kerja Wali Kota Metro sejak sebulan terakhir, Wahdi menyampaikan, sepinya aktivitas kedinasan di kantor Pemkot Metro tersebut sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat level 3, 2, dan Serta Mengoptimalan Posko Penanganan Covid-19 Tingkat Desa dan Kelurahan.
“Sesuai dengan Inmendagri Nomor 29 tahun 2021, tertera di poin sebelas yang menjelaskan, Covid-19 paling menular pada kondisi tertutup, pertemuan-pertemuan panjang (lebih dari 15 menit), interaksi jarak dekat, keramaian, aktivitas dengan bernapas kuat misalnya bernyanyi, tertawa dan tidak memakai masker seperti pada saat makan bersama. Kemudian penggunaan masker dengan benar dan konsisten adalah protokol kesehatan paling minimal yang harus diterapkan setiap orang,” jelas Wahdi melalui pesan singkat, Rabu, 4/8/2021.
Insturksi Mendagri itu juga menjelaskan untuk mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer secara berulang terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain (seperti gagang pintu atau pegangan tangga), menyentuh daerah wajah dengan tangan perlu dihindari, lalu jenis masker yang lebih baik akan lebih melindungi, penggunaan masker sebanyak 2 (dua) lapis merupakan pilihan yang baik.
Masker sebaiknya perlu diganti setelah digunakan lebih dari empat jam. Penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan mempertimbangkan jarak interaksi, durasi, dan faktor ventilasi udara, untuk meminimalisir risiko penularan dalam
beraktivitas dan pertimbangan jarak dapat diterapkan sebagai beraktivitas dari rumah saja, dan berinteraksi hanya dengan orang-orang yang tinggal serumah.
Sementara, saat ditanya sulitnya wartawan mencari informasi terkait isu pemerintahan dan masyarakat, selain kepala daerah dan kepala OPD, apakah ada pihak lain yang ditunjuk sebagai pembicara mewakili Wali Kota, Wahdi enggan menanggapi lebih lanjut.(*)[Abid Bisara]