Jejamo.com, Bandar Lampung – Bupati Lampung Tengah Mustafa, yang resmi cuti karena maju dalam Pemilihan Gubernur Lampung 2018, mengaku tidak mengetahui secara detail perihal operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) di kabupaten yang ia pimpin.
“Saya tidak tahu persoalan itu karena setelah ditetapkan sebagai calon gubernur saya cuti jadi saya tidak lagi dengar informasi itu,” ujar Mustafa saat ditemui awak media di Rumah KeCe Jalan Tulangbawang, Enggal, Bandar Lampung, Kamis 15/2/2018.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya siap membantu KPK apabila keterangannya diperlukan. “Apabila dipanggil oleh KPK jadi saksi saya siap memberikan keterangan yang saya tahu,” katanya.
Ketua DPD Partai NasDem Provinsi Lampung ini juga mengaku belum mengetahui jika ruang kerjanya telah disegel oleh KPK. “Saya belum tahu info itu karena semalam saya di Jakarta untuk berobat penyembuhan tenggorakan dan pagi tadi baru sampai,” imbuhnya.
Humas KPK Febri Diansyah di Jakarta menyatakan sebanyak 14 orang diamankan terkait OTT di Lampung Tengah. Mereka terdiri atas anggota dewan, pejabat pemkab, dan pihak swasta. KPK menyita barang bukti di antaranya uang Rp1 miliar dalam pecahan Rp100 ribu yang ditemukan di dalam sebuah kardus.
Hingga dini hari tadi mereka yang ditangkap menjalani pemeriksaan di Mapolda Lampung. Sekitar jam 02.00 WIB tampak beberapa orang dimasukkan kedalam bus pariwisata bernomor polisi P 7088 UN keluar dari Mapolda Lampung.
Bus melaju dengan dikawal mobil patroli. Belasan orang yang sebagian menutup wajahnya dengan masker berada di dalamnya. Sebagian lagi tertunduk ketika watawan mengambil gambar.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com