Jejamo.com, Tanggamus – Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Pekon Menggala, Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus mengeluhkan kualitas beras yang tidak layak konsumsi.
Salah seorang anggota KPM BPNT mengatakan di Pekon Menggala ada dua penyalur yang menaungi kurang lebih 138 keluarga penerima manfaat. Kualitas beras keduanya berbeda jauh.
“Beras yang saya dapat dari suplier atas nama Basuki sebanyak 60 kilogram atau selama 4 bulan, kualitasnya jelek sekali. Sudah berubah warna menjadi kuning kecokelatan dan sudah tidak layak konsumsi, sebelumnya saya juga pernah menerima beras serupa,” jelasnya kepada Jejamo.com, Kamis, 30/12/2021.
Dirinya berharap ada perhatian dari pihak terkait seperti Dinas Sosial selaku tim monitoring pendistribusian barang oleh penyalur ke e-Warong dan KPM. “Kami juga berharap beras dengan kualitas buruk tersebut diganti,” imbuhnya.
Sementara itu, Basuki, penyalur beras BPNT sekaligus Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kotaagung Timur mengku sudah menerima laporan dari KPM dan warga Pekon Menggala. Bahkan dia sudah menemui KPM dan warga setempat untuk membahas masalah tersebut.
“Kami bersedia mengganti beras sebanyak kurang lebih 4.560 kilogram yang diterima 76 KPM yang kami naungi,” jelasnya.
Bersamaan, Sekretaris BHP Pekon Menggala, Yuyun, mengharapkan agar penyalur tersebut mengganti semua beras yang tidak layak konsumsi yang sebelumnya diterima KPM.
Dia juga mengimbau kepada warga yang menerima beras tidak layak segera menghubungi ketua kelompok masing-masing untuk menukarkan beras tersebut. “Jangan ragu dan takut, kami BHP siap mendampingi,” ucapnya.(*)[Zairi]