Jejamo.com – Kubu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan kemenangan setelah beberapa jam referendum konstitusi di negara itu selesai, Minggu, 16/4/2017. Meski badan penyelenggara pemilihan umum di Turki belum mengeluarkan hasil resmi, namun menurut kantor berita milik pemerintah Anadolu, suara yang sudah dihitung telah mencapai 99,8 pesen.
Kemenangan ini akan mengantarkan Turki mengubah sistem parlementer menjadi presidensial. Presiden Erdogan juga akan diberi mandat kekuasaan lebih besar untuk dapat memilih menteri, parlemen, dan hakim.
“Insya Allah, hasil ini akan menjadi awal era baru di negara kita,” kata Erdogan dalam jumpa pers Minggu malam waktu setempat seperti dikutip dari CNN.
Kantor berita Anadolu menyatakan dari hasil penghitungan Presiden Erdogan mendapatkan dukungan 51,4 persen yang setara dengan 47,5 juta suara. Sementara itu tingkat partisipasi penduduk dalam referendum ini sangat tinggi yaitu mencapai 85 persen.
Beberapa kelompok perlawanan di Suriah melalui akun Twitter mengucapkan selamat kepada Turki. Ucapan selamat juga datang dari sejumlah pemimpin negara, di antaranya dari Azerbaijan, Palestina, Qatar, Pakistan, Hungaria, Macedonia, Arab Saudi, Sudan, dan Kenya.
Wasin Yalcin, 24 tahun, seorang pendukung Presiden Erdogan, mengatakan, “Kemenangan ini sebagai sebuah harapan baru untuk menyingkirkan pasukan asing.” Sementara itu, Yusuf Basaran, 20 tahun, yakin referendum ini akan menjadi hal yang paling efektif dalam kelahiran kembali Kekaisaran Ottoman.
Berbicara di luar markas Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party), politikus partai pendukung Erdogan, Erdal Erdinc Durucu, 37 tahun, menuturkan, Erdogan telah mulai era baru untuk Turki. “Hingga hari ini tangan kami lelah. Presiden kami telah mencoba melakukan banyak pekejaan bagus bagi kami. Tetapi ada kekuatan lain yang ingin mencoba menghalanginya,” kata Darucu.(*)
CNN | TEMPO