Jejamo.com, Kota Metro – Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Muhammad Hanif Dhakiri mengakui keterbatasan balai latihan kerja (BLK) yang ada di Kota Metro. “Masih banyak kekurangannya. Nanti secara bertahap akan kita perbaiki dan akan dikordinasikan dengan pihak provinsi dan kota agar BLK bisa meningkatkan daya saing tenaga kerja kita,” ujar Hanif Dhakiri dalam kunjungannya ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) BLK Kota Metro, Jumat, 11/11/2016.
Kementerian Ketenagakerjaan dan trasmigerasi (Kementras) Rebuplik Indonesia, dalam kunjungan Ke Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK),melihat masih banyak keterbatasan salah satunya fasilitas alat yang ada masih minim.
Setelah meninjau langsung, Hanif menilai kekurangan yang ada di BLK di antaranya keterbatasan alat, jumlah program pelatihan, dan standar kompetensi yang belum cukup.
Menurut Menteri Hanif, tak masalah jika peserta belajar di BLK banyak dari sekolah menengah atas. Hal ini diharapkan bisa menekan angka pengangguran dari lulusan SMA.
“Ya dari BLK mereka mengasah keterampilan, saya juga berharap yang ada di sini bisa menciptakan lapangan kerja setelah memiliki keahlian dan keterampilan,” kata Hanif. Peserta belajar di BLK juga lebih fleksibel, asalkan sudah berumur 16 tahun. Utamanya bagi mereka yang pustus sekolah.(*)
Laporan Haris Riyanto, Wartawan Jejamo.com