Jejamo.com, Bandar Lampung – Pemerintah tidak akan melakukan impor jagung pada tahun 2017. Demikian dikatakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau pabrik pengeringan jagung di PT Santosa Utama Lestari di Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, Kamis, 16/2/2017.
“Melihat kondisi panen sekarang yang mendekati swasembada, tahun ini kita tidak akan impor jagung. Hasil panen tetap dipertahankan seperti ini,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, pemerintah berterima kasih kepada PT Japfa Comfeed Tbk yang telah berkontribusi dengan membangun pabrik pengering jagung sebagai mengatasi kadar air yang menjadi hambatan petani.
“Ini mimpi kita membangun gudang dan pengering untuk prosesi mengurangi kadar air jagung mencapai 32 -33 persen. Dengan begini, jagung di tingkat petani bisa diserap. Japfa bisa sekarang menghasilkanny ang terbaik. Kami sudah sampaikan kepada Presiden, 41 perusahaan sudah membangun gudang dengan kapasitas 3 juta ton satu tahun,” katanya.
Di tingkat petani, harga jagung mencapai Rp2.700 per kg dalam kondisi basah dan Rp3.100 kondisi kering.
Penyerapan jagung untuk Japfa di Lampung mencapai 10-20 ton per bulan. Japfa pun mampu menyerap jagung di daerah lain.
Untuk produksi Japfa, dalam 3 bulan mampu memproduksi jagung 19-15 ribu ton.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com