Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Lafal Allah di Kain Tenun Bangsa Viking

Tulisan kaligrafi Kufic Allah (kiri) dan baraka Muhammad yang menjadi inspirasi tulisan di pita penguburan Viking. | Daily Mali/Annika Larsson/Daily Mail

Jejamo.com – Islam dan Bangsa Viking mungkin saja telah berhubungan di masa lampau. Pendapat ini semakin kuat setelah ditemukan literatur Arab dalam kostum pemakaman bangsa penjelajah itu.

Dalam kostum tenunan berbahan dasar sutra berbalut perak itu terukir lafal Allah dan Ali. Hasil investigasi menunjukkan bahwa makam tersebut berasal dari abad ke ke-9 dan ke-10.

Arkeolog tekstil Annika Larsson dari Universitas Uppsala di Swedia, yang merupakan universitas tertua Swedia, menemukan makam tersebut saat tengah menggali kostum pemakaman Viking di Birka dan Gamla Uppsala pada era abad ke-19 hingga pertengaan abad ke-20.

“Material yang digunakan berasal dari Asia Tengah, Persia dan Cina,” kata Annika Larsson seperti dilansir dari laman BBC minggu lalu.

Ukiran yang memiliki tinggi tak lebih dari 1,5 cm itu berbeda jauh dari pakaian adat Skandinavia yang pernah dia temui. Annika Larsson mengatakan pada awalnya dia tidak dapat memahami simbolnya, tapi kemudian teringat pernah melihat desain serupa di Spanyol.

“Saya tidak yakin kapan pertama kali melihat pola itu, lalu ingat pernah melihatnya di Spanyol, di kain Moor,” kata Annika.

Kaum Moor memang dikenal telah mendiami bagian Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) antara tahun 711 dan 1492. Masa kekuasaan Islam di Iberia dimulai sejak Pertempuran Guadalete, ketika pasukan Umayyah pimpinan Thariq bin Ziyad mengalahkan orang-orang Visigoth yang menguasai kawasan tersebut.

Awalnya Anika mengaku kesulitan menguak kata ‘Allah’ pada kain tenun yang ia temukan. Namun, setelah diperiksa dari semua sisi, Annika sadar. “Saya telah melihat kata ‘Allah’ yang ditulis oleh refleksi cermin (reverse),” katanya. Kata ‘Allah’ hanya bisa dilihat melalui bayangan cermin.

Annika kemudian menemukan lafal itu berulang kali setidaknya 10 kali pada 100 fragmen artefak yang dia teliti.

Temuan itu mengangkat beberapa pertanyaan baru, terutama mengenai pengaruh dan peran agama Islam di Skandinavia. Lalu juga tentang siapakah individu yang dimakamkan?

“Kemungkinan yang bersemayam di dalam kubur adalah seorang Muslim tidak bisa dipungkiri,” kata Annika.

“Kami tahu dari makam Viking lainnya, analisis DNA menunjukkan beberapa individu terkubur berasal dari Persia, lokasi di mana Islam dominan. Temuan itu membuktikan tradisi pemakaman selama era Viking dipengaruhi oleh gagasan Islam seperti kehidupan kekal di surga setelah kematian,” jelas Annika.

Hubungan Viking dan Islam bukan yang pertama kali ditemukan. Koin perak Viking dari arab juga pernah ditemukan di dekat Bandar Udara Internasional Arlanda yang terletak di pinggiran Stockholm, Swedia. Sebanyak 470 koin ditemukan di pemakaman zaman Besi. Ratusan koin itu sempat digunakan pada abad ke-7 hingga abad ke-9 saat bangsa Viking melakukan perdagangan besar-besaran ke berbagai belahan dunia.

Penemuan cincin perak pada jasad seorang wanita pada sebuah makam di Birka dua tahun lalu juga menegaskan hubungan Islam dan Viking. Karakter tulisan dalam cincin itu serupa dengan ukiran huruf yang ditemukan dalam pakaian pemakaman baru-baru ini yakni Kufic.

Kufic merupakan bentuk kaligrafi tertua dari berbagai aksara Arab dan terdiri dari bentuk yang dimodifikasi dari aksara Nabataea lama. Kufic dikembangkan pada akhir abad ketujuh di Kufah, Irak. Cincin tersebut juga bertuliskan lafal Allah yang tertulis di atas batu. Menariknya, nama Ali baru ditemukan pada barang-barang bersejarah Skandinavia.(*)

Populer Minggu Ini