Jejamo.com – Laga pertama perempat final Liga Champion akan menghadirkan partai seru antara Paris Saint-Germain melawan Manchester City. Penyerang PSG, Zlatan Ibrahimovick akan menjadi sorotan utama pada laga itu.
Ibra yang musim depan dikabarkan akan hijrah ke Liga Primer Inggris, bakal menjalani laga pembuktian keduanya melawan klub Inggris musim ini. Ibra akan membuktikan bahwa dia masih cukup kuat bertarung dengan bek tim papan atas Liga Inggris.
Sebelumnya, di babak 16 besar, Ibra telah membuktikan diri saat PSG bertemu dengan Chelsea. Dia mencetak dua gol ke gawang Chelsea saat bermain tandang ataupun kandang dan membawa PSG lolos dengan agregat 4-2.
Dengan usia yang sudah menginjak 34 tahun, ketajaman serta ketahanan fisik Ibra memang sempat diragukan untuk bermain di Liga Primer. Dia memang merupakan pencetak gol terbanyak di Liga Prancis dengan 30 gol musim ini. Tapi Liga Prancis bukanlah Liga Inggris, yang memiliki persaingan sangat ketat.
Banyak orang yang berpendapat penyerang tua yang bisa bersinar di Liga Inggris juga menjadi satu momok untuk klub Inggris merekrut penyerang Swedia itu. Rooney, misalnya, meskipun lebih muda daripada Ibra, kini sudah kehilangan ketajamannya bersama Manchester United.
Apalagi, kabarnya, Ibra mengisyaratkan gaji selangit bagi klub Inggris yang ingin menggunakan jasanya. Dia meminta gaji 600 ribu pound sterling per pekan atau hampir tiga kali lipat dari gaji Rooney, yang merupakan pemain dengan gaji tertinggi di daratan Inggris.
Tak akan ada klub Liga Inggris yang rela merogoh kocek sedalam itu untuk seorang penyerang tua. Kecuali si penyerang mampu membuktikan bahwa ia layak mendapatkan bayaran setinggi itu.
Laga melawan Manchester City merupakan pembuktian yang tepat. Meskipun City bukan tim yang dikenal memiliki pertahanan baik di Liga Inggris, setidaknya tim besutan Manuel Pellegrini itu tampil lebih baik ketimbang Chelsea musim ini.(*)
Tempo.co