Jejamo.com, Lampung Tengah– Banjir yang melanda Kabupaten Lampung Tengah, dalam dua hari terakhir ini, menimbulkan sosok kerinduan terhadap sosok Mustafa selaku Bupati Nonaktif Kabupaten Lampung Tengah.
Sejumlah masyarakat Lampung Tengah menyatakan kerinduannya akan sosok pemimpin yang selalu hadir di tengah masyarakat itu, khususnya ketika terjadi permasalahan atau bencana. Masyarakat juga rindu kehangatan Mustafa dalam menghibur masyarakat yang dilanda bencana.
“Saudara saya di Bekri mengeluh, belum ada bantuan berarti yang masuk. Dulu kalau ada kejadian apa-apa pak Mustafa langsung turun. Kami rindu Pak Mustafa, beliau yang selalu sigap dan tanggap kalau masyarakatnya mendapat musibah,” ujar Johan, warga Kecamatan Terbanggibesar, Rabu, 28/2/18.
Sementara Ari, warga Terbanggi Besar, mengaku kehilangan sosok Mustafa yang begitu memperdulikan kondisi rakyat, terlebih pasca musibah banjir yang terjadi. “Kami sangat kehilangan sosok Pak Mustafa. Tidak ada yang bisa berbuat banyak seperti yang pernah dilakukanya, khususnya bagi keluarga korban yang terkena musibah (banjir). Ya Allah, tolong kami,” keluhnya.
Menurutnya selama ini kedekatan Mustafa dengan tidak berjarak. Tak hanya saat ronda dan gotong royong, Mustafa selalu hadir di tengah-tengah permasalahan yang dialami warga. Seperti saat ada sengketa lahan antara warga dengan perusahaan, atau perang kampung yang pernah terjadi, Mustafa selalu ada menengahi warga.
“Beliau (Mustafa) bukan lagi seorang pemimpin, tapi beliau adalah orang tua, saudara juga teman bagi kami yang bisa berbuat banyak untuk semua warga Lamteng. Dulu, permasalahan apapun yang menimpa warga, beliau langsung turun. Sosok itu sudah tidak ada lagi di Lamteng,” imbuhnya.
Untuk diketahui, akibat hujan deras sejumlah wilayah di Lampung Tengah terendam banjir. Sejumlah akses juga terputus disebabkan jembatan ambrol dan jalanan digenangi air. Tak hanya itu, banjir yang melanda ini juga menewaskan 7 orang warga Lampung Tengah.
Sampai saat ini ratusan warga masih menunggu uluran bantuan dari pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com