Jejamo.com, Bandar Lampung – Menghadapi persaingan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) 1 Bandar Lampung membekali para narapidana dengan skill atau kemampuan yang diharapkan mampu menjadi bekal bersaing di MEA.
Kepala Lapas 1 Bandar Lampung Petrus Kunto Wiryanto mengatakan, beberapa skill yang diberikan antara lain membuat kerajinan tapis, icon khas Lampung, miniatur rumah adat, kerajinan batu akik, pembuatan springbed dan furniture lainnya.
“Semua penghuni Lapas dibina untuk mampu menghasilkan kerajinan, yang diharapkan produk tersebut dapat dipasarkan ke 10 negara yang tergabung di MEA,” jelasnya kepada jejamo.com usai penyuluhan hukum di lapas setempat, Kamis, 28/1/2016.
Produk-produk karya warga binaan, dijelaskan Petrus Kunto, telah dikenalkan ke publik dengan aktif mengikuti pameran-pameran hasil kerajinan baik tingkat provinsi maupun nasional.
“Sementara hari ini, kami mengadakan penyuluhan hukum agar para Napi memahami hukum yang ada di Indonesia yang ada kaitannya dengan MEA,” imbuh dia,
Penyuluhan diadakan serentak di 9 titik di lapas setempat dan diikuti 1500 peserta. Para peserta penyuluhan itu sendiri berasal dari penghuni Lapas, keluarga Narapidanan, juga pegawai Lapas 1 Bandar Lampung.(*)
Laporan Sigit Sopandi, Wartawan Jejamo.com