Jejamo.com, Lampung Tengah – Kantor Bahasa Provinsi Lampung menggelar bimbingan teknis bagi guru SMA se-Kabupaten Lampung Tengah pada 7-10 Agustus 2017. Kegiatan yang diberi judul “Bimtek Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Tenaga Pendidik” itu diikuti 50 guru Bahasa Indonesia tingkat SMA se-Lampung Tengah.
Bimtek merupakan kegiatan rutin Kantor Bahasa Lampung. Tujuan bimtek ialah memberikan informasi terbaru kebahasaan dan kesastraan kepada masyarakat, khususnya guru.
Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah bagi guru untuk menyegarkan kembali pengetahuan mereka tentang bahasa dan sastra Indonesia.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan bimbingan teknis tahun 2017 ini difokuskan pada guru-guru tingkat SMA. Tahun sebelumnya, kegiatan serupa melibatkan guru-guru SD dan SMP.
Yanti Riswara, Kepala Kantor Bahasa Lampung, mengatakan, selain bimbingan teknis bagi tenaga pendidik, tahun ini Kantor Bahasa Lampung juga melakukan bimtek kemahiran berbahasa Indonesia Bahasa bagi pegawai badan publik yang dilaksanakan di beberapa kabupaten.
Bimtek peningkatan mutu berbahasa Indonesia bagi pendidik di kabupaten Lampung Tengah ini dibuka Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Tengah Helmi. Helmi berharap agar peserta mengikuti kegiatan bimtek ini dengan baik.
“Ilmu yang didapat dalam bimtek, dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar. Terima kasih kepada Kantor Bahasa Lampung yang telah memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti bimtek ini,” ujarnya.
Kegiatan Bimtek Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Tenaga Pendidik ini merupakan kegiatan kedua dalam rangkaian bimtek bagi tenaga pendidik yang diadakan pada tahun 2017. Sebelumnya, 25-28 April 2017 juga diadakan bimtek di Way Kanan dengan sasaran guru SMA.
Materi dalam bimtek mencakup teori-teori yang berkaitan dengan kebahasaan dan kesastraan yakni kebijakan bahasa, ejaan, bentuk dan pilihan, kata, kalimat dan paragraf, serta apresiasi sastra.
“Agar peserta tidak merasa jenuh menerima materi yang berkaitan dengan teori kebahasaan, para penyuluh juga memberikan latihan-latihan yang merangsang peserta untuk mengaplikasikan pengetahuan kebahasaannya,” pungkas Yanti.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com