Jejamo.com, Bandar Lampung – Limbah berwarna hitam dan keabu-abuan menyebabkan biota laut di perairan pesisir pantai Panjang, Bandar Lampung mati secara mendadak.
Menurut Adi (30) warga Kampung Teluk Harapan, Panjang Selatan, Panjang, kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Tetapi tidak sampai menyebabkan biota laut mati.
“Biasanya ikan, cumi, udang dan kepiting cuma mabuk saja, nggak sampai mati. Tetapi kemarin sampai mati gitu,” ujarnya, Minggu, (2/6/2019).
Adi mengungkapkan, ribuan ikan yang mati mengapung di pinggir pantai. Diduga berasal dari limbah yang mencemari air laut.
“Limbahnya warna hitam ke abu-abuan gitu, tapi saya nggak tahu limbah asalnya dari mana,” kata dia.
Sementara itu Imam (24) warga lainnya menuturkan, ribuan ikan yang mengapung di pinggir pantai menjadi rebutan warga sekitar.
“Kemarin ada dapat satu ember, bahkan ada yang ambilnya pakai karung kiloan. Saya juga dapat gurita, tapi sudah saya makan dan aman,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, ratusan warga sekitar perairan pesisir pantai Panjang panen ikan yang banyak terapung di sekitar pantainya, dari anak-anak, ibu-ibu, remaja dan bapak-bapak nelayan.
Bukan hanya ikan saja yang didapat oleh warga, ternyata ada juga kepiting, cumi dan berbagai jenis ikan karang juga ikut mati dan terapung. [Andi Apriyadi]