Jejamo.com, Bandar Lampung – Menghindari penyebaran hoax dan menggunakan media sosial (medsos) dengan baik menjadi hal yang paling utama di era digitalisasi.
Untuk melatih warganet terbiasa dengan konten positif, Good News From Indonesia (GNFI) menyelenggarakan lokakarya bertema Literasi Digital Jurnalisme Warga dan Konten Positif hari ini di aula PTPN VII Bandar Lampung.
Perusahaan website yang kontennya berisi tentang hal positif seputar pendidikan, pariwisata, dan ekonomi tersebut mengajak para generasi milenial agar tidak menyalahgunakan media sosial.
“Banyak anak muda yang memberikan komentar buruk di media sosial, menyebarkan berita hoax, padahal media sosial dapat digunakan untuk hak yang positif,” ungkap Wahyu Aji, CEO GNFI, saat mengisi acara yang diikuti puluhan siswa SMA se-Bandar Lampung itu.
Dia berharap agar banyaknya pengguna media sosial, lebih bijak terlebih dalam menyebarkan informasi
“Semakin banyak orang yang paham, semakin banyak pula yang membagikan hal-hal yang baik,” harapnya.
“Kalau pelatihan di Bandar Lampung baru pertama ini. Kami pernah menggelar ini di Pesawaran 2 sampai 3 kali,” ujar M. Irsyad, pengurus GNFI Lampung.
Melalui Iji Lampung (jaringan GNFI di Lampung), dirinya menegaskan bahwa perusahaan berbasis digital tersebut bersifat netral.
“Iji Lampung, tanpa ada embel-embel politik, semua agama masuk, dan apapun bisa disajikan di GNFI,” tegasnya.
Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 WIB, dan berakhir hingga pukul 17.00 WIB tersebut menjajikan berbagai materi, dan dihadiri oleh berbagai narasumber di antaranya dari wartawan senior, PTPN VII, PT Pelindo II, Bank Indonesia kantor perwakilan Lampung, dan PT Askrindo. [Nurmeiati Eka Ananta]
