Minggu, November 10, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Luncurkan Buku, Karina Lin: Lupus Tak Halangi Saya Berkarya, Mati Itu Urusan Tuhan

Karina Lin. | Andi Apriyadi/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Sahabat Karin menggelar diskusi dan bedah buku Lampungisme: Sosiokultur, Alam & Infrastruktur Bumi Ruwa Jurai karya Karina Lin. Acara digelar di Bukit Mega Raya, Minggu, 8/4/2018.

Acara tersebut dihadiri empat narasumber yakni cendekiawan dan eks Dekan FISIP UBL Jauhari M Zaelani, Dosen FMIPA Unila Admi Syarif, editor buku Lampungisme Udo Z Karzi, dan Pemred duajurai.co Juwendra Asdiansyah. Acara dimoderatori Atika Mutiara Oktakevina (Asisten Ombudsman RI Perwakilan Lampung) dan dihibur musik akustik Oi Bandar Lampung.

Penulis buku Karina Lin menceritakan, buku karya yang dibuatnya selama satu tahun setelah dirinya menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Jakarta.

“Saya bingung keluar dari rumah sakit enggak bisa ngapa-ngapain. Selesai jalanin di rumah sakit, saya enggak bisa terdiri apalagi mau berjalan. Akhirnya saya mikir nggak boleh kayak gini terus, kemudian kepikiran bikin buku,” ujarnya kepada jejamo.com.

Menurutnya, awalnya dia sempat bingung ingin menulis buku tentang apa, kemudian dia terpikir dengan tulisan kolom yang pernah dibuatnya.

“Akhirnya saya kumpulkan beberapa tulisan yang pernah saya buat. Saya dapat tulisan tentang Lampung yakni tentang polemik tentang budaya,” paparnya.

Masih kata Karin, polemik tentang budaya tersebut masih digantung dan kurangnya perhatian pemerintah terhadap budaya yang ada di Provinsi Lampung.

“Buku ini menceritakan tentang orang yang mengaku warga Lampung tapi kok kepeduliannya kurang dan Pemerintah Provinsi Lampung juga jangan janji aja. Buktiin dong kalau peduli dengan budaya Lampung. Intinya isi buku ini mengajak masyarakat untuk peduli budaya Lampung,” kata dia.

Dia berharap, dapat membuat menulis buku lagi dengan judul yang berbeda, yaitu mengangkat tentang penyakit lupus. Karena saat ini masih kurang perhatian masyarakat tentang lupus.

“Harapan saya agar semua orang paham penyakit lupus dan sekaligus  menunjukkan bahwa saya terkena lupus masih bisa berkarya. Jangan lupus menghalangi saya berkarya. Kalau perkara mati itu urusan Tuhan,” pungkasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini