Kamis, Desember 19, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Mahasiswa dan Buruh di Lampung Tolak RUU Omnibus Law Cilaka

Mahasiswa demo menolak RUU Omnibus Law Cilaka. | Sugiono

Jejamo.com, Bandar Lampung – Mahasiswa dan buruh Lampung menolak Rancangan Undang- Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja (Cilaka) yang dinilai tidak berpihak kepada kaum buruh dan rakyat.

Penolakan tersebut disampaikan oleh gabungan mahasiswa dan buruh dalam Aliansi Lampung Memanggil saat menggelar demo di depan Kantor DPRD Lampung, Selasa, 10/3/2020.

Menurut mahasiswa dalam orasinya, di dalam RUU Omnibus Law Cilaka terdapat pasal yang menyelundupakan pasal-pasal untuk kepentingan politik.

Pasal tersebut yang membuat kebingungan rakyat sehingga membuat rakyat mencari pasal kontrovesial tersebut.

Ternyata ditemukan ada pasal yang diselundupkan untuk kepentingan politik.

Demikian kata Presiden BEM Unila Irfan Fauzy Rachman.

“Kami menyampaikan tegas bahwa kami dari kalangan mahasiwa menolak RUU Omnibus Law Cilaka yang tidak prorakyat,” kata dia.

Kemudian, kata Irfan, mendesak DPRD Provinsi Lampung membuat pernyataan sikap menolak RUU Omnibus Law Cilaka  untuk disampaikan ke pemerintah pusa(.

Kemudian, DPRD Provinsi Lampung untuk mengajak masyarakat Lampung menyuarakan penolakan RUU Omnibus Law Cilaka.

Jika tuntutan mereka tidak terpenuhi, kata dia, mahasiswa akan membawa tuntutan yang lebih ekstrem.

Yakni, meminta agar anggota DPRD mundur dari jabatan.

Peserta aksi diterima oleh Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lukmansyah.

Ketua DPRD Provinsi Lampung Mingrum Gumay mengatakan, Dewan dan dinas terkait akan menampung menyampaikan tuntutan mahasiswa ke pemerintah Pusat maupun ke DPR RI.

“Apa yang disampaikan mahasiswa secara makna bisa kami terima dan kami sikapi,” ucapnya.

Untuk tindak lanjutnya, kata Mingrum, Dewan akan membuat surat untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa.

Aksi demo dijaga ketat oleh ratusan Polisi Pamong Praja Pemda setempat dan aparat kepolisian.

Sebelumnya Pol PPP menghadang massa aksi.

Peserta aksi sempat bersitegang dengan Pol PP.

Ketegangan berakhir ketika palang pintu gerbang dibuka dan massa masuk ke area kantor DPRD Lampung, dan menyampaikan tuntutan. [Sugiono]

Populer Minggu Ini