Jejamo.com, Lampung Tengah – Bulan Ramadan merupakan bulan yang istimewa. Banyak sekali keistimewaan di bulan saat umat muslim menjalankan ibadah puasa.
“Saum, soum atau siam dalam kamus bahasa Arab-Indonesia berarti puasa. Orang Jawa dalam bahasanya pun menyebut puasa dengan bahasa siyam. Secara istilah puasa adalah suatu ibadah yang dilakukan dengan menahan diri dari segala yang membatalkan ibadah puasa itu sendiri yaitu dengan menahan hawa nafsu, serta menahan lapar dan dahaga,” kata anggota Komisi IV DPRD Lampung Tengah Agus Rianto, Minggu, 11/6/2017.
Ibadah puasa, lanjut Agus, menjadi garis pembatas apakah seseorang tersebut kafir atau muslim. “Itu karena puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib bagi setiap muslim,” jelasnya.
Allah juga memberikan kemurahan bagi hamba yang tidak bisa menjalankan puasa dengan menggantinya di hari yang lain. “Golongan orang yang mendapatkan kemurahan tersebut antara lain orang yang sedang sakit, orang yang sedang melakukan perjalanan jauh, wanita yang menanggung nifas, wanita hamil atau menyusui, dan orang yang lanjut usia atau yang belum cukup usia,” ujar Agus.
Wakil rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan ini juga mengingatkan bahwa Ramadan menjadi bulan turunnya Alquran dan terdapat satu malam di 10 malam terakhir yang lebih baik atau dikenal dengan malam Lailatul Qadar. Di bulan Ramadan, Allah juga melipatgandakan ganjaran amal ibadah manusia.
“Untuk itu, mari kita jadikan momentum Ramadan untuk meningkatkan ketakwaan. Inilah saatnya hati bertaubat,” imbuhnya.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com
