Rabu, November 20, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Malam Puisi Bandar Lampung, Mutia: Puisi Adalah Ungkapan Jiwa

Suasana malam puisi Bandar Lampung di Union Cafe, Kamis malam 11/12/2015. | Sigit/Jejamo.com
Suasana malam puisi Bandar Lampung di Union Cafe, Kamis malam 11/12/2015. | Sigit/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Union Café  ramai oleh anak muda Lampung yang sedang duduk dan bercanda, bertegur samapa lalu bercerita tentang puisi dan seni, Kamis malam 10/12/2015.

Untuk kesekian kalinya, menjadi wadah para pemuda pemudi yang cinta akan puisi dan seni, Anak muda yang tergabung dalam Malam Puisi Bandar Lampung menginisiasi satu pentas istimewa dengan tema ‘Fatwa Keresahan’.

Bersama dengan rekan-rekannya, Mutia Koordinator Malam Puisi Bandar Lampung ingin membuat Rumah bagi siapapun untuk berkarya dan bercerita lewat kata.

“Kami hadir akibat keresahan akan kurangnya perhatian masyarakat tentang puisi,” ujar Mutia saat diwawancarai jejamo.com, di sela Pentas Malam Puisi Bandar Lampung

“Puisi itu bisa dinikmati kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja, jangan pernah takut berekspresi dengan puisi,” imbuh mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Universita Lampung ini.

Baginya, puisi adalah ungkapan jiwa, ungkapan hati, juga irama jiwa. Hal yang sulit kita ungkapkan secara langsung bisa kita ungkapkan lewat bisa puisi.

Ihsan Mahasiswa IAIN Raden Intan memakai topi hitam dengan apik menjadi pembuka Ibadah Puisi malam ini. Suara indah dawai biola dan petikan senar gitar membuat Malam Puisi menjadi terasa hidup.

Dari pantauan jejamo.com, pengunjungpun sangat menikmati acara ini. Mereka terlihat seperti ingin menumpahkan keresahannya lewat puisi.

Malam semakin larut, pengunjung hanyut dalam bait-bait indah yang sesekali diiringi musik akustik. Ibadah puisi bersama Malam Puisi Bandar Lampung, menjadi malam indah bagi para pecinta puisi.(*)

Laporan Sigit Sopandi, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini