Jejamo.com, Lampung Timur – Hatta warga Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Margatiga Kabupaten Lampung Timur sukses meraih keuntungan jutaan rupiah dari membuka usaha serabut kelapa.
Hatta menuturkan, awal usahanya dimulai dengan tekat untuk merubah nasib dengan membeli sebuah mesin penghancur serabut kelapa dari Jakarta beberapa tahun silam.
Menurutnya, usaha ini terus berkembang karena semakin banyak permintaan serabut kelapa untuk berbagai keperluan. Semetara untuk bahan bakunya cukup melimpah di sekitar Lampung Timur. “Bahan bakunya mudah, kalo dulu kulit kelapa atau tepes ini kan dibuang oleh warga,sekarang bisa kita manfaatkan dan ada nilai jualnya,” ujarnya kepada Jejamo.com, Rabu, 31/8/2016.
Saat ini pihaknya membeli kulit kelapa dari warga dengan hitungan per kubik, yaitu berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per kubik. Dalam sehari, atau satu kali penggilingan, dirinya membutuhkan 50 kubik kulit kelapa dan mampu menghasilkan satu truk serabut kelapa yang bersih dan siap jual. Sementara harga jual serabut kelapa, saat ini menurut Hatta berkisar antara Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu per kilogram.
Hasil penggilingan serabut kelapa milik Hatta saat ini ditampung oleh sebuah pabrik besar yang ada di Pugungraharjo, Kecamatan Sekampung Udik. Nantinya, serabut itu akan di ekspor ke Cina dan Hongkong untuk dijadikan bahan pembuatan tali tambang atau keset.
Untuk saat ini pihaknya mampu meraup keuntungan hingga Rp 10 juta dalam satu kali pengiriman menggunakan kontainer. “Lumayan mas, dalan satu kali pengiriman sebanyak satu kontainer bisa dapat Rp 10 juta,” ujarnya.
Kini Hatta juga telah mempekerjakan karyawan sebanyak enam orang dengan gaji antara Rp 80 ribu sampai Rp 100 ribu per hari.(*)
Laporan Parman, wartawan Jejamo.com