Washington D.C, Jejamo.com – Pentagon mengumumkan pesawat jet militer China kembali melakukan manuver yang dianggap tidak aman terhadap pesawat mata-mata Amerika Serikat pekan lalu. Pengumuman tersebut disiarkan bertepatan dengan kedatangan Presiden China Xi Jinping ke Amerika untuk berdiskusi soal perdamaian di kawasan Asia.
Juru bicara Pentagon Peter Cook, Seperti diberitakan CNN Indonesia mengatakan, insiden yang terjadi pada 15 September 2015 itu dialami oleh pesawat RC-135 AS saat beroperasi di atas Laut Kuning, sekitar 128 kilometer timur Semenanjung Shandong.
Saat itu, tiba-tiba muncul jet tempur China di depan RC-135 untuk mengintersepsi. Meski tidak bisa dibilang hampir tabrakan, namun manuver udara jet China ini sangat berbahaya.
“Salah satu manuver yang dilakukan oleh pesawat China dalam intersepsi itu dianggap tidak aman bagi kru udara RC-135 dan saat ini tidak ada indikasi hampir terjadi tabrakan, tapi laporan menunjukkan mereka melakukan gerakan yang berbahaya,” kata Cook.
Bukan hanya kali ini China “menantang” AS di udara. Tahun kemarin, jet bersenjata China mengintersepsi pesawat Angkatan Laut AS P-8 dengan jarak berbahaya, hanya terpaut enam meter. Pesawat China itu bahkan sengaja dimiringkan untuk memperlihatkan senjata di lambungnya.
Menurut Senator John McCain, Anggota Komisi Senat untuk Persenjataan Tentara mengatakan bahwa tindakan jet China pekan lalu menunjukkan sikap agresif Beijing di wilayah Asia Pasifik.
China sebaliknya, telah delapan kali memperingatkan pesawat mata-mata AS untuk tidak terbang di atas perairan sengketa di Laut China Selatan yang mereka klaim.(*)