Sabtu, November 16, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Masyarakat Tulangbawang Barat Gelar Begawi Prosesi Sandang Gelar Suttan

Masyarakat Tulangbawang Barat menggelar rapat acara Begawi sebagai prosesi penyandangan gelar suttan atau raja dalam suku Pepadun Marga Buay Bulan Udik Megou Pak Tulangbawang, Jumat 22/1/2016. | Buhairi Aidi/Jejamo.com
Masyarakat Tulangbawang Barat menggelar rapat acara Begawi sebagai prosesi penyandangan gelar suttan atau raja dalam suku Pepadun Marga Buay Bulan Udik Megou Pak Tulangbawang, Jumat 22/1/2016. | Buhairi Aidi/Jejamo.com

Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Masyarakat Tulangbawang Barat menggelar rapat Begawi sebagai prosesi penyandangan gelar suttan atau raja dalam suku Pepadun Marga Buay Bulan Udik Megou Pak Tulangbawang.

Salah satu tokoh adat setempat, Sarbini Gimbang Alam bergelar Tuan Paksi Mega mengatakan, Begawi ini dibagi menjadi beberapa tahapan, di antaranya Pupung Muli Mekhanai (musyawarah bujang gadis), Puppung Perwatin Tiyuh (musyawarah tokoh adat Lampung), dan Puppung Margo (musyawarah para tokoh dari beberapa kampung).

Setelah itu, prosesi pengambilan gelar suttan ini dibagi menjadi beberapa tahapan. Pertama, seseorang yang akan turun duwai harus nerangin kawin (memberitahukan calon pasangan tersebut kepada para tokoh adat kampung).

Kedua, Turun Guwai (kedua pengantin diarak secara adat keliling kampung untuk memasuki pacah aji dengan mengikuti aturan para tokoh adat dari dalam maupun luar kampung.

“Semua ada aturannya, baik tata cara duduk maupun berjalan. Setelah itu baru cakak pepadun untuk pengambilan gelar suttan sebagai kasta tertinggi suku Lampung Pepadun Tubaba,” katanya saat diwawancarai Jejamo.com, Jumat 22/1/2016.

Selain itu, prosesi cakak pepadun ini juga dibarengi dengan prosesi pemotongan kerbau menyesuaikan berapa anggota yang akan mengambil begawi.
“Ada 14 orang yang akan mengambil begawi, berarti harus memotong 14 kerbau. Misalnya, kalau dia bergelar rajo intan, setelah naik pepadun, gelarnya meningkat menjadi suttan rajo intan,” jelasnya.

Penyandangan gelar ini diperkirakan memakan waktu sampai empat hari dan puncak acara pada Senin 25/1/2016.
1. Puppung Tiyuh dan Mergo
– Malam cangget rayahan (kumpul bujang gadis)
– Malam hari pukul 19.00 WIB, Cangget Rayahan (acara muli mekhanai dengan berpakaian biasa/bebas namun memakai sarung dan kopiah dibarengi dengan lagu klasik Lampung dan zikir.

2. Sabtu, 23/1/2016, Nerimo Anjou (arak-arakan pengantin beserta kerbau yang akan dipotong).
– Malam hari pukul 19.00 WIB, Cangget Rayahan.

3. Minggu, 24/1/2016, Nerimo Anjou.
Malam harinya, pukul 19.00 acara Cangget Agung (kumpul bujang gadis dengan berpakaian adat)

4. Senin, 25/1/2016 Turun Duwai dan cakak pepadun untuk memasuki Pacah Aji (Pelaminan) setelah itu naik pepadun.

Untuk diketahui, Cangget Agung ini nantinya akan diisi dengan tarian dari anak – anak para penyimbang dari 66 pepadun yang ada di Karta beserta dari Marga Buay Bulan, Gunung Katun Tanjungan, Gunung Katun Malay, dan Gedong Ratu.(*)

Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini