Jejamo.com, Las Vegas – Floyd Mayweather Jr juara tinju kelas welter tak terkalahkan terbukti menggunakan saline dan sejumlah vitamin lainnya yang dilarang oleh Badan Anti Doping Dunia (WADA), saat ia akan bertanding melawan Manny Pacquiao di Amerika Serikat, awal Mei lalu.
Meski sudah terbukti oleh Badan Antidoping Amerika Serikat (USADA), namun USADA memberikan pengecualian pada Mayweather. Hal ini kemudian digugat oleh Direktur Eksekutif Komisi Atletik Nevada, Bob Bennett, karena USADA tidak memiliki otoritas untuk memberi pengecualian.
Menurut Bennett, hanya Komisi Atletik Nevada yang dapat memberikan pengecualian. Sementara Komisi Atletik Nevada tidak memberikan pengecualian pada Mayweather. Pertandingan antara Pacquiao dan Mayweather sendiri berlangsung di Las Vegas, yang merupakan wilayah hukum Negara Bagian Nevada.
Meski substansi itu masuk golongan IV yang tidak dilarang oleh WADA, namun standar USADA menyatakan, faktanya zat itu dikonsumsi lewat suntikan melalui urat nadi, sehingga tidak diperbolehkan.
Aturan WADA tidak membolehkan memasukkan zat-zat itu ke nadi menggunakan infus atau injeksi lebih dari 50 milimeter per enam jam. Kecuali hal itu dilakukan berdasarkan petunjuk rumah sakit, untuk prosedur operasi, atau investigasi klinis (untuk mendeteksi gejala tertentu). WADA melarang injeksi atau infus seperti itu karena hal itu dapat menutupi penggunaan zat terlarang lainnya.(*)
