Jejamo.com, Bandar Lampung – Gerakan Driver Online R2 dan R4 (GEDOR) Lampung bersama perwakilan PT. Gojek Indonesia pusat dan Sumatra menggelar mediasi di kantor Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Jumat, (6/9/2019).
Dalam mediasi tersebut dihadiri, Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Wakapolresta Bandar Lampung AKBP Yudi Chandra, Kasat Intel Polresta Bandar Lampung, Kapolsek Telukbetung Utara berserta beberapa pihak yang terkait.
Namun disayangkan dalam mediasi itu kedua belah pihak belum menemukan titik temu. Pengemudi ojek online tetap dengan tuntutannya yaitu penolakan pemotongan bonus 50 persen secara sepihak dan mengembalikan sistem poin 30 serta bonus maksimal Rp160 ribu perhari.
Perwakilan GEDOR Lampung Miftahul Huda mengatakan, hasil mediasi pihak PT. Gojek Indonesia cabang Lampung dan mitra Gojek Lampung sama-sama akan off operasional.
“Artinya semua mitranya off dulu tidak boleh demo. Mitra tetap operasi tapi kantor di sini tutup dulu,” ujarnya.
Kemudian pihak PT. Gojek Indonesia cabang Lampung, lanjut Huda, akan membicarakan masalah ini dengan PT. Gojek Indonesia kantor pusat.
“Dan nanti akan ada pertemuan kembali untuk membahas penyelesaian tuntutan mitra Gojek pada Jumat 13 September 2019 di kantor Dinas Perhubungan Provinsi Lampung,” paparnya.
Ia mengungkapkan, jadi intinya hasil mediasi tidak ditemukan solusi, PT. Gojek tetap keukeuh dengan keputusannya. Padahal pihaknya sudah negosiasi namun tetap ditolak.
“Seharusnya mediasi itu ada titik temu, tapi ternyata mereka tidak mau negosiasi, kalau gitu kami juga nggak mau nego tetap lanjutkan penutupan kantor yang kemarin,” kata dia.
Dia menjelaskan, insiatif atau bonuskan diperoleh sesudah driver mencapai target poin 30, tapi permasalahannya namanya target poin itu target juga pendapatan.
“Mitra-mitra ini ojek online mau nge-bid yang relatif kecil karena ada yang dikejar lainnya, dia mau ambil orderan GoFood berapa ribu, karena dia kejar poin sama bonusnya, di situlah dia merasa dapat uangnya. Jadi intinya janganlah membuat kebijakan yang mengurangi dan menyebabkan penghasilan anggota,” jelasnya.
Ia juga membantah jika tidak ada pertemuan sama sekali terkait membahas pemotongan insentif atau bonus.
“Nggak ada pertemuan sama kami, pertemuan kopdar yang mana, kapan itu, sampai sekarang saja mereka nggak mau ketemu,” pungkasnya. [Andi Apriyadi].