Jumat, Desember 20, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Melihat Anak-anak Korban Banjir Kampung Cabang Lampung Tengah Belajar di Tenda Darurat

Kondisi anak-anak korban banjir di Kampung Cabang yang belajar di tenda darurat. | ist

Jejamo.com, Lampung Tengah – Miris. Banjir yang melanda Kampung Cabang, Kecamatan Bandarsurabaya, Lampung Tengah, hingga kini belum juga berakhir. Kondisi yang memaksa anak-anak para korban banjir melangsungkan kegiatan belajar mengajar di tenda darurat, dengan peralatan seadanya.

Sekretaris Kampung Cabang, Widodo, mengatakan secara geografis wilayahnya berada di ujung timur Kabupaten Lampung Tengah. Berbatasan dengan dua kabupaten yakni Kabupaten Lampung Timur dan Kabupaten Tulangbawang yang juga mengalami musibah banjir.

Hal tersebut mengakibatkan lumpuhnya ekonomi masyarakat. Pun halnya kegiatan belajar mengajar di beberapa sekolah baik formal maupun nonformal di Kampung Cabang. Sudah lima hari terakhir, sejak luapan air menggenangi permukiman warga, kegiatan sekolah di kampung itu terhenti.

Para guru dan relawan yang terjun langsung di lapangan merasa kondisi tersebut tak boleh berlarut-larut. Mereka memutuskan untuk berbuat sesuatu agar anak-anak di Kampung Cabang bisa terus belajar.

“Mulai Selasa (6/03/2018) para guru dan relawan berinisiatif mengadakan kegiatan belajar mengajar di tepi-tepi jalan yang tidak terkena luapan air dengan menggunakan tenda- tenda darurat. Dengan sarana pendidikan seadanya, para murid tetap antusias mengikuti kegiatan pendidikan,” ujar Widodo kepada Jejamo.com.

Kondisinya tentu memprihatinkan. Siswa yang belajar tak bisa sepenuhnya berkonsentrasi. Tak ada dinding pembatas di tenda darurat sehingga pandangan tidak hanya fokus pada guru yang mengajar. Belum lagi soal kewaspadaan karena banjir bisa saja mencapai hingga tenda darurat yang didirikan.

“Pasti konsentrasi anak-anak terganggu. Selain tidak nyaman karena aktifitas belajar di tenda tanpa dinding penutup, pendirian tenda juga berada persis di pinggiran kanal dan di tepi- tepi jalan tempat berlalu layang kendaraan. Tapi adanya seperti itu, mau gimana lagi, ” tandas Widodo.(*)

Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini