Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Melongok Usaha Ternak Kalkun di Desa Sukoharjo I Pringsewu

Peternakan kalkun. | Tri Yulia Anggraini/Jejamo.com
Peternakan kalkun. | Tri Yulia Anggraini/Jejamo.com

Jejamo.com, Pringsewu – Suara riuhan ayam kalkun yang bersautan membuat kebisingan di sekitar peternakan. Bingkaian awan yang membuat keelokan langit. Banyak pepohonan yang membuat pandangan mata menjadi indah. Hembusan angin semilir menambah kesejukan di saung peternakan ayam kalkun.

Mustika Jati, istri dari Bambang, pemilik peternakan ayam kalkun, menceritakan seluk beluk usaha ternak kalkunnya kepada jejamo.com, beberapa waktu lalu. Peternakan ini terletak di Desa Sukoharjo I,  Pringsewu. Tempat peternakan ini luasnya kurang lebih 1 ha. Tempat ini dikelilingi banyak tanaman obat dan buah-buahan.

Tahun 2005, peternakan ayam kalkun ini mulai beroperasi. Tahun 2006 Bambang dan Mustika mulai mengisi peternakan dengan 20-25 ekor induk ayam kalkun berumur 7 bulan sampai 2 tahun. Kini jumlahnya  mencapai 200 ekor. Peternakan kalkun ini sekaligus Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S).

Di peternakan ini, disediakan berbagai olahan makanan yang menggunakan daging kalkun. Ada nasi goreng kalkun, bakso kalkun,sate kalkun, steak kalkun, dan sampai yang termahal adalah kalkun guling utuh yang berharga Rp160 ribu/kg. Di peternakan ini juga menyediakan teh daun kelor yang berkhasiat membangkitkan stamina dan kebugaran tubuh.

Peternakan ayam kalkun ini mempunyai pegawai 2-3 orang. Mereka bertugas membersihkan kandang, memberi makan, dan panen dedaunan.

Dalam sehari, kalkun diberi makan tiga kali: pagi, siang, dan sore. Pada saat pagi diberi makan pukul 07.00 WIB dengan menu dedak jagung atau dedak ikan. Jika ada, dicampur tanaman eceng gondok.

Siang pukul 12.00 WIB menunya sayur-sayuran seperti daun singkong,daun pisang,dan daun pepaya. Selanjutnya sayurannya dicacah hingga lembut dan disiram dengan air panas. Pada sore hari pukul 16.00 WIB menu yang dihidangkan sama dengan menu pagi.

Peternakan ayam kalkun ini cukup dikenal masyarakat. Banyak orang dari Bandar Lampung dan kota lain memesan ayam kalkun yang masih hidup ataupun yang berbentuk daging.

Usia ayam kalkun bisa dijual sekitar 3 bulan yang beratnya hampir sekitar 2 kg. Ayam kalkun jantan di sini dijual dengan harga Rp300 ribu sampai dengan Rp350 ribu. Beratnya mencapai 3 kg.

Yuk, kita tertarik menikmati daging kalkun, sambangi tempat ini.(*)

Laporan Tri Yulia Anggraini, Kontributor Jejamo.com

Populer Minggu Ini