Jejamo.com, Lifestyle – Bila Anda memiliki anggota keluarga di usia remaja, ada baiknya mengarahkan mereka untuk menjalin pertemanan baik. Sebab studi baru dari para peneliti di University of North Carolina di Chapel Hill menunjukan, remaja dengan hubungan pertemanan yang baik, sama sehatnya dengan orang yang rutin diet dan olahraga.
Mereka cenderung memiliki tekanan darah lebih rendah, lingkar pinggang dan indeks massa tubuh yang lebih kecil, serta kemungkinan peradangan yang lebih jarang, ketimbang remaja yang jarang bersosialisasi.
Sehingga semakin banyak berteman, maka remaja dinilai akan semakin sehat. Sedang remaja yang jarang bersosialisasi memiliki dampak kesehatan yang negatif sebanding dengan kurangnya olahraga dan makan buruk.
“Untuk pertama kalinya kami mampu menunjukan bagaimana hubungan antara pertemanan dan kesehatan seorang individu menurut usia,” kata profesor sosiologi Yang Claire Yang of UNC Chapel Hill and the Lineberger Comprehensive Cancer Center, dikutip dari kompas.com.
“Berdasarkan temuan ini, mendorong remaja untuk membangun pertemanan yang luas dan mengembangkan kemampuan sosial dengan orang lain sama pentingnya dengan mendorong mereka untuk makan sehat dan aktif secara fisik. Sebab semakin banyak dan berkualitas pertemanan para remaja, semakin sehat metabolisme dan sistem kardiovaskular mereka,” kata peneliti senior Kathleen Mullan Harris, yang juga seorang profesor sosiologi di UNC Chapel Hill.
Untuk mendapatkan hasil tersebut, Harris dan timnya menggunakan data dari empat penelitian besar, yang dilakukan dalam jangka panjang, meliputi sekitar 15.000 peserta.
Mereka mengidentifikasi hubungan antara jumlah dan kualitas hubungan sosial dengan kesehatan tertentu, seperti BMI, lingkar pinggang, dan resiko peradangan.
Studi juga menemukan, isolasi sosial atau dunia pertemanan yang sempit sangat berbahaya bila dialami orang muda berusia 12 sampai 18 tahun serta orang dengan usia 50 tahun ke atas. Di rentan usia tersebut, isolasi sosial terbukti lebih berbahaya ketimbang diabetes dan hipertensi.
Namun cara ini tak berdampak pada dewasa pertengahan dengan rentan usia 30-50 tahun. Banyaknya pertemanan tidak memiliki efek kesehatan pada orang-orang di usia dewasa pertengahan.
Justru hubungan dengan orang-orang ditempat kerja, orangtua yang semakin menua, anak-anak, dan orang lain dalam masyarakat bisa menjadi sumber stres. Sehingga kualitas pertemanan lebih berefek pada usia tersebut. Papar studiyang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences tersebut.(*)