Jejamo.com, Bandar Lampung – Direktur Eksekutif Kuadran, Didi Wahyudi, menegaskan pada awak media bahwa hasil survei yang dirilis lembaganya bukanlah pesanan cagub tertentu.
Pernyataan ini ia sampaikan dengan tegas pada saat sesi tanya jawab di sela-sela konferensi Pers lembaga survei Kuadran, Siang ini. Kamis, 15/2/2018.
Lebih lanjut ketika ditanya mengenai donatur kegiatan survei yang ia lakukan, Didi mengatakan bahwa donatur bersifat rahasia dan tidak bisa diberitahukan ke publik sebab melanggar kode etik. Akan tetapi baginya jika KPU sebagai penyelenggara pemilu yang legal meminta keterangan, dirinya akan dengan senang hati memberitahu.
“Kami tidak bisa beritahu siapa, melanggar kode etik. Jika KPU yang meminta barulah kita akan informasikan,” jelas Didi kepada Jejamo. Com
Sebelumnya Kuadran telah merilis hasil survei tingkat elektabilitas calon gubernur lampung 2018 yang menempatkan pasangan Arinal-Nunik di posisi pertama dengan 21,5 persen, Ridho-Bachtiar 18 persen, Herman-Sutono 17,7 persen, dan diposisi terakhir pasangan Mustafa-Aja 15 persen dengan tingkat elektabilitas terendah.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com
