Jejamo.com, Bandar Lampung – Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung melakukan ekspose kasus terbunuhnya Dede Irawan alias Dery (30) oleh tersangka Yunus alias Mansur (23). Pembunuhan terjadi pada Selasa malam, 26/4/2016 lalu, sekitar pukul 20.00 WIB.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung, Komisaris Dery Agung Wijaya menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika tersangka berniat menjemput kekasihnya bernama Anjani, warga Jalan P. Emir M Noor, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, yang akan diajak pergi ke pantai. Tersangka yang sedang menunggu pacarnya itu, kemudian didatangi empat pria yang masih keluarga dari Anjani.
“Diduga karena keluarganya tidak senang atas hubungan keduanya, empat orang itu memukuli tersangka hingga terjatuh dari motor. Saat itu tersangka mencabut senjata tajam yang ada di pinggangnya dan mengarahkan keempat4 orang yang memukulinya,” ujar Dery kepada jejamo.com, Mapolresta, Minggu, 1/5/2016.
Menurutnya, dari tiga orang yang terkena tusukan, seorang diantaranya meninggal dunia yaitu Dede Irawan alias Dery (30) yang merupakan kakak dari Anjani. Sedangkan 2 lainnya yaitu Deni dan Ical juga mengalami luka tusuk dibagian perut.
“Korban tewas setelah menjalani perawatan selama beberapa jam di rumah sakit, sedangkan 2 orang lainnya menderita luka tusuk dibagian perutnya,” ungkap Dery.
Dari tersangka, petugas menyita satu senjata tajam jenis badik yang digunakan untuk melukai para korban.”Tersangka dijerat dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun penjara,” kata dia.
Sementara itu, tersangka Yunus mengaku dirinya hanya membela diri saat empat lelaki tersebut memukulinya. “Saya itu mau ngajak temen pergi jalan-jalan ke pantai, dia minta tunggu di depan jalan, tetapi waktu saya nunggu datang empat orang dan memukuli saya. Saya membela diri dengan mengeluarkan badik di pinggang dan saya tusuk orang yang memukuli saya,” tuturnya dihadapan petugas.
Menurutnya, usai menusuk perut para korban, tersangka Yunus sempat berusaha untuk melarikan diri. Namun, ketika berlari tersangka terjatuh dan ditangkap oleh massa yang mengejar.
Laporan Andi Apriyadi, wartawan jejamo.com.