Jejamo.com – Sindrom “I hate Monday” atau kebencian kita ketika menghadapi hari senin yang baru ternyata menyimpan alasan ilmiah dari para ahli. Lalu apa saja penyebabnya?
- Perubahan pola tidur di akhir pekan
Perubahan waktu tidur, walau hanya satu jam, dinilai bisa mengganggu siklus dalam tubuh. Sayangnya, kebanyakan orang tidak menyadari hal in. Menurut para ilmuwan, mengambil jam tidur ekstra di akhir pekan hanya akan membuat Anda lebih lelah sehingga membuat Anda kesulitan untuk bangun pagi pada hari Senin.
Bagaimanapun, utang tidur tak akan bisa tergantikan. Cara untuk menggantinya adalah tidur yang cukup dalam beberapa malam ke depan.
- Kenyamanan sosialisasi
Manusia adalah makhluk sosial dan merasa senang jika merasa nyaman dan aman di lingkungannya. Sering kali, lingkungan di rumah terasa lebih nyaman dan aman ketimbang di kantor sehingga ada rasa enggan untuk kembali bekerja pada hari Senin.
- Pergantian waktu
Ini mengacu pada fakta bahwa ada pergeseran emosional yang cukup besar dari hari Minggu (akhir pekan) ke hari Senin (hari kerja). Jadi tidak peduli apa pun itu, Senin akan selalu tampak seperti hari yang paling buruk dalam seminggu.
- Tubuh kurang sehat
Para ilmuwan telah menemukan, orang-orang yang bahkan gemar berolahraga dan melakukan diet sehat akan mengalami sedikit penurunan kesehatan di awal minggu, seperti tekanan darah yang lebih tinggi.
- Anda tak menyukai pekerjaan
Menurut sebuah studi, 70 persen orang membenci atau tidak benar-benar menikmati pekerjaan mereka. Ini meningkatkan terjadinya “Monday Blues”, yaitu perasaan depresi dan kecemasan yang dimulai pada Minggu malam, yang mengarah pada hari Senin yang kurang produktif.(*)
Kompas.com