Berita Mancanegara, jejamo.com – Pada Perang Dunia II tahun 1944, sesaat sebelum dikirim ke kamp konsentrasi dan kemudian tewas oleh Nazi Jerman, Peter Will menulis surat ucapan selamat tinggal untuk istri dan enam anaknya.
Namun, surat itu tak pernah sampai ke pihak keluarga sampai seorang kerabat menemukan dompet milik Will ketika berselancar di sebuah laman arsip yang berisi nasib para korban genosida Nazi.
Lembaga Arsip Pusat Pelacakan Internasional, ITS, mengatakan bahwa dompet itu beserta foto dan surat yang ditulis 70 tahun lalu oleh pejuang dari Belanda ini, akhirnya dikembalikan ke tangan keluarga Wil.
“Ini sangat emosional bagi kami. Ini bukanlah sesuatu yang tidak terduga,” ujar Joop Will, salah satu putra Will yang baru berusia 10 tahun saat ayahnya ditangkap.
“Kisah ini selalu ada dalam benak kami dan tidak akan pernah pupus,” Joop menambahkan.
Harian The Guardian pada Jumat (13/11) melaporkan, keluarga asal Belanda itu tak pernah menyangka akan menemukan barang-barang Will lain setelah kitab Injil, cincin kawin, dan pena miliknya dikembalikan pada tahun 1949.
Dompet itu sendiri baru dikembalikan puluhan tahun kemudian lantaran sempat diduga milik orang lain yang memiliki nama sama.
Selama puluhan tahun itu pula, anak-anak Will melacak nasib ayahnya dan bahkan menyusun kisah itu menjadi sebuah buku.
Mereka menemukan bahwa sang ayah yang bekerja sebagai pemeriksa daging pernah menolong sejumlah pilot sekutu yang jatuh, dan menyembunyikan mereka di dalam gudang rumah jagal yang tak terpakai.
“Setelah mengetahui ini semua, putra tertua Will mengenang bahwa ayahnya dulu sering berdiri di teras rumah sambil memandangi serangan udara dengan binokuler, lalu pergi,” tutur ITS.
Will ditangkap di Nijmegen, Belanda pada Desember 1943, sebelum tewas di hari-hari terakhir Perang Dunia II pada 1945. Demikian dilansir jejamo.com dari CNN Indonesia, Jumat, 13/11/2015.(*)