
Jejamo.com – Entah penyakit apa yang diderita Samara Rose Ingraffia (25). Wanita asal Michigan, Amerika Serikat ini, kerap merasakan tubuhnya seperti terbakar hidup-hidup.
Bahkan kondisinya tersebut sering meninggalkan bekas kemerahan di seluruh tubuh, seperti luka bakar tingkat dua.
Akibatnya, ia pun tak bebas keluar rumah lantaran setiap kali terkena sinar matahari tubuhnya langsung terasa terbakar yang membuat dirinya sangat tersiksa.
“Saya tak tahu apa kondisi terburuk dari hal ini. Ini benar-benar menjengkelkan karena saya merasa seperti terbakar hidup-hidup. Itu seperti neraka di bumi,” ungkapnya seperti dilansir Daily Mail.
Padahal semasa kecil, Samara tidak mengalami keluhan tersebut dan bisa main sesuka hati di luar rumah.
“Dulu, saya senang bermain di luar rumah. Rambutku berwarna hitam saat lahir, namun seiring waktu bertambah rambutku berwarna merah ketika berada di bawah sinar matahari,” tutur Samara.
Upaya penyembuhan telah dilakukan oleh orang tua Samra dengan membawanya ke dokter. Seorang dokter mendiagnosis Samara menderita penyakit sindrom api (erythromelalgia).
Selain sindrom api, menurut dokter, Samara ternyata juga menderita sindrom Renauld. Penyakit ini membuat tubuhnya bereaksi secara dramatis akan penurunan suhu.
Tubuhnya hanya merasa nyaman jika berada di suhu ruangan 17 derajat Celcius. Jika lebih tinggi atau rendah dari 17 derajat Celcius, maka tubuhnya akan bereaksi.
Kedua penyakit langkanya ini ternyata dialami pula oleh ayahnya, Brian (53). Ia juga mengaku selalu berada dalam rumah agar tubuhnya tak terkena sengatan matahari yang membuat tubuhnya terasa terbakar.
“Ketika mengetahui putriku mengalami kondisi sama ini sangat menyakitkan daripada yang aku mengalami sendiri,” terang Brian.(*)