Jejamo.com, Kota Metro – Virus corona membawa beragam cerita. Kebanyakan terkait duka. Termasuk usaha yang sempat dijalani Sofa Sepnawati, seorang ibu rumah tangga di Kota Metro. Berdagang busana muslim yang sempat dilakoninya sampai terpuruk imbas pandemi Covid-19. Sofa pun harus rela menutup tokonya.
“Saya pernah jualan busana muslim. Waktu itu sewa toko di Pasar Kopindo, sampai akhir 2020 toko saya enggak bisa dipertahanin lagi. Memang luar biasa dampak pandemi, dulu bahkan untuk menggaji karyawan aja udah enggak bisa lagi,” kenang Sofa.
Perempuan 42 tahun itu lalu banting stir ke usaha kuliner. Pelan-pelan dia menawarkan masakannya via media sosial. Salah satunya adalah mi pangsit yang resepnya ia peroleh dari mertua.
“Alhamdulillah. Dari situ akhirnya pelan-pelan saya bisa kembali merintis usaha. Beralih yang tadinya dagang baju, jadi dagang mi pangsit,” ujarnya.
Pada Agustus 2022, Sofa memberanikan diri membuka kedai Mie Gangsu, nama usaha kulinernya. Nama itu merujuk pada Gang Subur, sebuah gang di Jalan Imam Bonjol, Metro Pusat, Kota Metro. Lokasi bisnisnya itu berdekatan dengan tempat tinggalnya.
Sofa mengaku bersyukur resep dari ibu mertua perlahan membawanya bangkit dri keterpurukan. “Sekarang fokus membesarkan Mie Gangsu,” tukasnya.
Kini, Sofa bisa mempekerjakan dua orang karyawan. Di awal buka, Mie Gangsu menjual 25-35 porsi kepada pelanggan. Belakangan omzetnya semakin membaik. Saat ini bisa terjual 80-90 porsi dalam sehari.
Sajian mi bercampur sayuran dengan taburan daging ayam cincang, disuguhkan bersamaan dengan pangsit rebus dan goreng serta bakso tahu menjadi andalan Mie Gangsu.
Aan, salah seorang pembeli Mie Gangsu, mengaku suka dengan racikannya yang khas serta harganya yang terjangkau. “Enak, pangsitnya gurih dan yang paling penting harganya murah. Cuma Rp17 ribu per porsi, kan terjangkau untuk anak-anak honorer kayak saya,” ucapnya.
“Area parkirnya juga juga, jadi kan enak kalau misalnya datang ramai-ramai bawa keluarga,” imbuh Aan.(*)[Anggi]
