Jejamo.com – Kita sering menjumpai anak kecil dengan tubuh gemuk lengkap dengan pipi tembem yang menggemaskan. Hampir semua ibu juga merasa bahagia bila melihat anaknya terlihat gemuk, karena mengira anak dalam kondisi sehat. Tapi tahukah Anda, bahwa hal tersebut bisa menjadi gejala awal anak mengalami obesitas?
Di seluruh dunia, diperkirakan 22 juta anak di bawah 5 tahun mengalami obesitas. Hal ini karena makanan-makanan siap saji tersebar di seluruh dunia. Kecenderungan obesitas bisa diketahui secara turun temurun, tapi faktor-faktor yang memicu hal tersebut berasal dari lingkungan.
Kelebihan berat badan mengacu pada masuknya kalori dengan jumlah tinggi dan kurangnya olahraga. Sesuai pertumbuhannya, anak prasekolah membutuhkan beberapa kalori yang sesuai dengan berat badan mereka daripada sebelumnya.
Pencegahan obesitas di awal pertumbuhan anak sangatlah penting. Kunci mencegah obesitas adalah memastikan anak usia dini diberikan makan sesuai porsinya, dan jangan memaksa anak makan secara berlebihan.
Anak yang mengalami kelebihan berat badan cenderung menjadi gemuk saat dewasa nanti, dan kelebihan massa tubuh merupakan ancaman untuk kesehatan. Maka dari itu, masa anak usia dini adalah waktu yang tepat untuk mengatasi kelebihan berat badan.
Data yang terkumpul dari sekitar 8.550 anak prasekolah menyatakan bahwa terdapat tiga faktor penting untuk mencegah obesitas yaitu makan malam rutin bersama keluarga, mendapatkan waktu tidur yang cukup, dan menonton televisi kurang dari 2 jam per hari. Aktivitas fisik juga merupakan faktor penting dalam masalah obesitas.(*)
Kompas.com