Selasa, November 12, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Metode Fecal DNA WCS-TNBBS Diklaim Mampu Prediksi Populasi Gajah, Sex Ratio, dan Hubungan Kekerabatan

Kepala TNBBS Timbul Batubara. | Adian Saputra/Jejamo.com
Kepala TNBBS Timbul Batubara. | Adian Saputra/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Metode tes DNA via fecal DNA pada satwa gajah diklaim mampu mengetahui secara presisi jumlah atau populasi gajah di suatu daerah. Tes dengan objek utama kotoran atau feses gajah ini sedang dikembangkan oleh Wildlife Conservation Society (WCS) dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Hari ini di Lembah Hijau, sejumlah penggiat lingkungan dan pemangku kepentingan dari WCS dan TNBBS dilatih menggunakan metode itu dengan objek gajah sumatera di Taman Wisata Lembah Hijau milik pengusaha Irwan Nasution.

Kepala TNBBS Timbul Batubara mengatakan, TNBBS dan WCS adalah yang pertama menggunakan ini di Indonesia. Sumber daya manusia yang ada, kata Timbul, memungkinkan Lampung memulai metode ini ketimbang daerah lain.

Ditambah lagi, populasi gajah di TNBBS, Lampung khususnya, masih cukup banyak. Kata Timbul, dengan metode capture re-capture ini, kita bisa juga mengetahui secara presisi sex ratio satwa dilindungi ini.

“Polhut, teknisi kehutanan kami, para aktivis akan bisa menggunakan metode ini demi menjaga kelestarian satwa dilindungi,” katanya kepada jejamo.com, di lokasi acara, Senin, 6/3/2017.

Timbul juga mengklaim, gajah yang mati karena diburu juga bisa diketahui dari kelompok mana dilihat dari hubungan kekerabatan hasil uji DNA fecal itu.(*)

Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com

 

 

 

Populer Minggu Ini