Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Milisi Syiah di Iraq Ancam Perangi 560 Pasukan Tambahan Amerika Serikat

Moqtada al-Sadr, Ulama terkenal Syiah di Iraq sekaligus pemimpin milisi Saraya al-Salam mengancam akan menyerang 560 pasukan tambahan Amerika Serikat yang dikirim untuk memerangi ISIS di Iraq. | Word.Time.com

Jejamo.com – Moqtada al-Sadr, seorang ulama Syiah paling berpengaruh di Irak mengatakan, ratusan tentara tambahan Amerika Serikat yang dikirim ke Irak akan menjadi target serangan baru. “Mereka akan menjadi target kami,” ujarnya dalam sebuah pernyataan di sebuah situs berita daring pada Minggu, 17/7/2016.

Kantor berita Agence France-Presse melaporkan, milisi yang dipimpin Sadr telah berperang dengan pasukan AS sejak setelah invasi militer ke Irak di tahun 2003.

Sebelumnya, Menteri Keamanan AS, Ashton Carter, dalam kunjungan ke Baghdad pekan lalu mengatakan, 560 tentara tambahan dikirim ke Irak untuk memerangi Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).Washington ingin memperkuat pasukan Baghdad menyerang ISIS, kelompok teroris yang telah merebut sebagian besar wilayah utara dan barat Irak sejak tahun 2014.

Saat ini sebenarnya masih ada ribuan personil militer AS di Irak, dan mereka ikut ambil bagian dalam membantu tentara setempat berperang melawan ISIS.

Bagi Sadr, pasukan AS itu merupakan sasaran empuk jika milisinya terlibat misi yang sama dalam memerangi ISIS atau pasukan pemerintah.

Milisi Tentara Mahdi merupakan salah satu faksi milisi yang bertempur dengan tentata AS setelah invasi tahun 2003. Pertempuran antara pasukan AS dengan milisi Tentara Mahdi terjadi di Baghdad, ibu kota Irak, hingga kota Najaf di bagian Irak selatan.

Pasukan Sadr yang kini bernama Saraya al-Salam,  telah mengambil bagian dalam operasi memerangi AS. Namun, salah satu tugas utama mereka ialah melindui tempat ibadah.

Pasukan Irak, termasuk kelompok paramiliter pro-pemerintah, yang didukung milisi Syiah Iran termasuk yang paling kuat telah kembali menjadi lawan yang kuat bagi ISIS.

Kini secara keseluruhan, anggota militer AS di Irak berkisar 4.600 personil.(*)

Tempo.co

Populer Minggu Ini