Jejamo.com, Bandar Lampung – Meski MUI Bandar Lampung mengharamkan para muslim mengenakan atribut Natal, masih dijumpai karyawan muslim di mal yang mengenakan atribut tersebut. Mirisnya, ada karyawan muslim yang bahkan tak merasa risih mengenakan atribut Natal.
Menjelang Natal, sejumlah karyawan di salah satu mal di Bandar Lampung mengenakan topi sinterklas. Diakui VF, karyawan mal tersebut, ia mengenakan atribut Natal karena mengikuti aturan dari perusahaan tempatnya bekerja.
VF mengatakan, tidak semua karyawan diharuskan menggunakan atribut Natal. “Hanya kasir saja yang mengenakan atribut Natal. Itu juga berupa topi santa (sinterklas) saja,” ujarnya kepada jejamo.com, Minggu, 20/12/2015.
Menurutnya, Natal tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. “Kalau Natal tahun kemarin, semua karyawan pasti mengenakan atribut Natal,” tuturnya.
Vivi menambahkan, terkait penggunaan atribut Natal, para karyawan di mal tersebut hanya mengikuti tugas atau aturan dari perusahaan saja. Lanjutnya, karyawan juga tidak diharuskan untuk mengenakan atribut tersebut.
“Saya ikut aturan dari perusahaan saja. Namanya juga kerja. Saya juga biasa saja kalau mengenakan atribut Natal, walaupun saya beragama Islam,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, menjelang Natal, sejumlah karyawan di berbagai mal di Bandar Lampung mengenakan atribut Natal. Sementara, MUI Bandar Lampung mengharamkan muslim mengenakan atribut Natal.(*)
Baca Juga: MUI Bandar Lampung Haramkan Atribut Natal Karyawan Muslim
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com