Jejamo.com, Kota Metro – Pemerintah Kota (Pemkot) Metro melakukan sosialisasi uji coba rekayasa lalu lintas dengan menutup ruas Jalan Imam Bonjol. Kendaraan yang hendak menuju ke pusat kota melalui Pasar Metro harus memutar lewat Jalan Raden Intan. Begitu juga sebaliknya, kendaraan yang hendak turun ke arah 22 Hadimulyo mesti menempuh jalur memutar.
Alhasil, uji coba yang direncanakan berlangsung selama tujuh hari itu menimbulkan kemacetan. Sejumlah pengendara mengeluhkan antrean mobil yang cukup panjang di Jalan Raden Intan. Kondisi yang diperparah dengan kehadiran mobil yang parkir di badan jalan. Terutama di depan cafe Kopi Susu Baper dan Bun Coffee.
“Siang tadi saya lewat, mobil mesti antre lumayan lama. Ruas jalan jadi sempit karena ada mobil parkir di badan jalan, jadi mengganggu jalan yang mestinya dua arah ini,” ujar Abib (36), warga Bandar Lampung yang melintas di Jalan Raden Intan Metro. Dia menyayangkan tak ada petugas yang ikut mengatur lalu lintas.
Dari pantauan Jejamo.com, petugas memang hanya fokus menjaga ruas Jalan Imam Bonjol yang ditutup.
Di sisi lain, rekayasa lalu lintas itu juga dikeluhkan Ajis (30), salah seorang kuli angkut yang biasa bekerja di pasar sekitar terminal Kota Metro. Menurutnya kendaraan pengangkut sayur jadi sulit masuk ke area pasar.
“Kalau begini terus ya kita yang kena imbasnya. Kami mohon Pak Wali Kota jangan tutup jalan ini, kalau pasarnya pada tutup gimana. Di sini banyak kuli, harapan kami segera dibuka dan jangan dilama-lamain,” kesahnya.(*)[Abid Bisara]