Jejamo.com, Bandar Lampung – Dalam balutan dress merah menyala, Cia merentangkan kedua tangan. Ujung jemarinya menyentuh bagian paling ujung dari rambutnya yang tergerai sebahu lebih beberapa centimeter.
Dalam spot rerumputan itu, Cia menjajal beberapa blocking. Wajah Cia seputih susu. Terpaan matahari di siang bolong itu tak sedikit pun memerahkan rona di pipi dara manis ini.
Dalam balutan konsep busana lain, Cia juga tampil tak kalah menawan. Warna kulit putihnya yang serupa susu menjadi bagian penting untuk dieksplorasi para fotografer
Jika ditilik, proporsi tubuh Cia memang proporsional. Lekuk tubuhnya mengesankan perempuan yang matang dan beranjak ke titik dewasa. Kaki jenjangnya menapak pasti saat Cia beralih dari satu gaya ke gaya lainnya.
Dara manis bernama lengkap Reni Patrascia in sudah memulai aktivitas model sejak SMA. Bahkan,s edari kecil, Cia sudah sering mengikuti ajang fashion show.
Sang mama adalah orang yang mendorong anak gadisnya itu untuk ikut dalam beragam kompetisi model sejak kanak-kanak. Sewaktu modelling, Cia cukup lumayan mendapat prestasi. Ia pernah menjadi juara II dan I pada perlombaan busana, baik yang digelar di mal dan sekolah.
Saat sekolah di MAN Darul Ulum Sukabumi Bandar Lampung, aktivitas modelling Cia bertambah. Ia sering mengikuti beberapa event photo shoot dan meng-endorse beberapa produk. Saat SMA itulah ia memutuskan bergabung dengan agensi model: Feverfew.
Cia hampir setahun bergabung dengan agensi pimpinan Ida Royani itu. Ia merasakan manfaatnya bergabung dalam agensi.
“Enak kalau agensi, ada yang mengarahkan, ada yang mencarikan job, dan sebagainya,” ujarnya kepada jejamo.com, Rabu, 21/6/2017.
Saat bergabung itu juga Cia mendapat banyak hal mendasar dunia modelling. Mulai dari make up, cara berpose yang baik, dan sebagainya.
Kini, Cia tak lagi bergabung dengan agensi. Ia fokus ingin melanjutkan kuliah di Stikes Umitra. Namun, aktivitas foto baginya masih merupakan sesuatu yang istimewa.
“Foto itu kan hobi. Enggak bakalan bentrok dengan aktivitas kuliah aku. Sepanjang di hobi, aku pasti enjoy melakoninya,” ujarnya.
Cia juga tipikal model yang menerima semua jenis konsep yang disodorkan kepadanya. Mau seksi, kasual, dan sebagainya, pasti ia lakoni.
Cia, seperti model-model asal Lampung lainnya, juga menyimpan asa untuk bisa go national. Ia bahkan sudah pernah ke Jakarta dan membangun akses dengan beberapa fotografer dan agensi di Ibu Kota. Namun, ujungnya, ia mengurungkan.
“Lebih nyaman di Lampung. Di Jakarta keras banget,” ujar dara dengan tinggi bacan 167 centimeter ini.
Cia tipikal model yang menjaga benar bobot tubuhnya. Sampai dengan sekarang ia masih rajin nge-gym. Minimal dalam sebulan, ia dua kali nge-gym.
Ini yang membuat proporsi anak pertama dari dua bersaudara itu begitu kokoh. Soal nge-gym ini, Cia sudah melakoninya sejak kelas I MAN. Wajar, kalau kemudian ini membuat konstruksi tubuhnya berbeda dengan cewek lainnya.
Beberapa fotografer juga banyak berpendapat demikian. Kata Cia, sebagian besar fotografer suka memotretnya karena proporsi tubuhnya enak dilihat.
“Ya sebagian besar ngomong gitu sih. Banyak yang muji tubuh aku. Ya tadi, karena rajin olahraga, nge-gym, makanya agak berbeda dengan cewek lainnya, hehehe,” ujarnya.
Cia juga memberikan atensi kepada model di Lampung agar tetap berkarya. Kemudian, tetap meneruskan talenta. Buat yang masih sekolah, agar tetap memprioritaskan edukasi untuk masa depan.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com