Jejamo.com, Bandar Lampung – Untuk menghasilkan foto bagus tak selalu membutuhkan suasana dan destinasi yang eksotis. Setting yang sederhana pun, jika sang fotografer mampu memaksimalkannya, juga ada kans menghasilkan karya fotografi yang enak dilihat.
Terkadang malah, kecantikan dan keelokan paras model tak kelihatan saat hasil foto diunggah di media sosial semisal Facebook dan Instagram.
Satu contoh pada foto model Lampung Elva Damanik. Pada suatu petang di bilangan Pantai Puri Gading, Elva Damanik menjalani sesi foto dengan fotografer senior Widiyo atau yang biasa disapa Om Atok.
Latar yang sederhana, dengan latar rerumputan yang tak begitu tinggi, ditambah dengan senderan bebatuan, hasil foto Elva maksimal disigi dengan lensa kamera.
Elva yang mengenakan atasan berwarna pink bersenber pada sebuah batu besar. Saat model cantik itu melirik ke sisi kanan, Atok kemudian mengklik tombol pada kameranya. Cekrek!
Pada blocking yang lain, Elva masih dengan “genre” yang sama membelakangi lensa kamera. Bedanya, kali ini sang model duduk santai bersender pada sebuah kursi kayu dengan pelitur cokelat yang kental. Elva duduk santai dan menikmati semburat mentari yang mulai bergerak ke sisi barat.
Semburat pipi dan bibir merah si model menjadi bidikan khusus kamera Atok.
Cahaya yang terang secara alami kemudian membuat hasil pada jepretan fotografer itu menjadi enak dilihat. Kecantikan seorang Elva bisa dibilang sama persis dengan wajah aslinya.
Boleh dikata, sesi dengan Atok ini menjadi hasil foto natural yang enak dilihat. Dan yang paling penting, nyaris tiada beda antara wajah asli sang model dengan hasil foto yang dibidik Atok kala itu.
Meski ada hasil penyuntingan gambar yang berlatar hitam putih, sisi keaslian seorang model tidak lantas hilang. Justru eksotisme dan sensualitas si model secara kasatmata tergambar dengan jelas. Terang benderang.
Elva tergolong cukup lama menekuni dunia fotografi atau menjadi model hunting. Sejak SMP, anak bungsu dari enam bersaudara itu sudah terbiasa berpose di depan lensa kamera fotografer. Mulai SMA, Elva makin terbiasa menjalani satu demi satu sesi foto hunting bersama komunitas fotografer.
Elva bahkan sempat beberapa bulan aktif di agensi model Feverfew. Meski sebentar, ia mendapat beberapa hal baru demi peningkatan kualitas saat berpose di depan kamera fotografer. Kini, ia freelance, tidak terikat pada satu agensi tertentu.
Elva tidak pilih-pilih konsep saat difoto. Mau konsep indoor atau outsdoor, buat dara manis ini sama saja.
“Kadang kalau sudah bosan indoor, ya outdoor.Demikian pula sebaliknya,” ujarnya kepada jejamo.com, Jumat, 21/7/2017.
Soal konsep pakaian yang dikenakan, Elva juga terbilang menyukai semua. Namun, yang paling sering adalah konsep kasual dan seksi.
Tidak semua event di mana Elva menjadi model itu tak berbayar. Meski memang kebanyakan sesi foto niatnya hanya refreshing saja.
“Kalau aku, difoto itu kan ada tujuannya. Buat aku, memang tujuan utamanya profesional yang ukurannya uang. Makanya kalau ada job foto, mesti jelas dahulu ada honornya atau tidak. Ketimbang malah kecewa di akhir, lebih baik fair–fair-an di awal,” ujarnya.
Elva baru-baru ini juga menjalani sesi foto di Danau Way Jepara Lampung Timur. Ada puluhan fotografer setempat yang mengikuti acara tersebut. Elva memang tidak sendirian. Ada beberapa model lain yang ikut.
Buat Elva, menjalani sesi foto di luar Bandar Lampung menjadi pengalaman tersendiri buatnya. Hitung-hitung jalan-jalan dan cari pengalaman. Soal honor, tentu sudah jelas ada.
“Kemarin ditawari foto di Danau Way Jepara dan sekitarnya. Kalau itu dari awal sudah diberi tahu ada honornya. Ya sudah berangkat,” katanya.
Dari foto itu, ada satu foto yang ia suka. Yakni, saat Elva duduk di sebuah akar pohon dan memegang biola. Tentu tidak memainkan dalam arti sebenarnya, melainkan sebatas properti.
Meski demikian, Elva sangat menyukai foto itu. Bahkan, saat diposting di Instagram, ia sempat menuliskan sebuah kalimat “suka banget”.
Foto yang dibidik fotografer Reyhan itu sangat disukai Elva. Alasannya, hasil fotonya memang bagus, editannya bagus, dan latar dalam foto juga terkesan natural.
“Makanya aku suka banget sampai bikin kalimat begitu. Bagus sih intinya, ya hasil fotonya, editingnya, juga latar pada foto itu,” kata dia.
Elva sebetulnya punya minat yang tinggi pada dunia tarik suara. Dangdut salah satunya. Ia menjawab pertanyaan ini sembari tertawa kecil.
“Cita-cita? Penyanyi, hehehe. Ya karena aku suka nyanyi, apalagi dangdut. Dari dulu emang sudah dangdut,” kata dia.
Elva sudah menjajaki peluang untuk bernyanyi pada sebuah kafe di Bandar Lampung. Ia sudah mendapat lampu hijau dari sebuah band yang biasa manggung di sana.
“Tinggal nunggu waktunya aja. Mudah-mudahan enggak lama lagi,” ujarnya.
Tidak banyak gadis belia seusia Elva yang memiliki kulit wajah yang halus. Namun, saat ditanya tips apa yang membuat wajahnya tetap kinclong, Elva sendiri bingung.
“Apa ya, enggak aku apa-apain sih. Emang dari sananya begitu, hehehe,” ujarnya.
Untuk rambut, kini Elva lebih menyukai rambut panjang tergerai. Meski demikian, beberapa tahun sebelumnya, ia sempat memotong pendek rambutnya.
Untuk urusan model profesional, Elva bahkan sudah siap jika mesti hijrah ke Ibu Kota. Akses ke fotografer di sana sudah ia bangun dengan beberapa jaringan fotografer di sini.
Bahkan, ia sempat ditantang untuk suatu waktu siap jika diminta foto di Jakarta. Sebagai wujud keseriusan, ia bahkan sudah menyiapkan foto portofolio untuk ditawarkan kepada agensi model di Jakarta.
“Kalau portofolio sudah siap. Sudah ada di fotografer yang punya akses ke Jakarta. Tinggal nunggu hasilnya saja. Postur tubuh juga enggak masalah, tinggal ngurusin badan dikit, tiga kilogram lagi,” ujarnya.
Oke deh Elva. Sukses untuk karier foto model kamu….(*)
Laporan Adian Saputra, Jurnalis Jejamo.com