Jejamo.com, Bandar Lampung – Wajah tirus, dingin, dan seolah-olah tak ada ekspresi apa pun memang khas dimiliki Pipit.
Sejak mulai aktif difoto oleh sejumlah fotografer, Pipit memang lebih suka memasang wajah dingin. Ia tak begitu suka memasang senyum manis.
Padahal sih kalau doi senyum, ya manis juga, hehehe.
Pilihan untuk memasang wajah datar memang sudah menjadi ciri khas Pipit. Fotografer pun lebih menyukai wajah datar Pipit ketimbang dara manis ini tersenyum.
Wah, jangan-jangan wajahnya dinign, hatinya dingin juga, nih?
“Enggak kok. Kalau hati mah hangat aja. Terbuka untuk yang serius, hehehe,” kata dia kepada jejamo.com hari ini.
Pipit enjoy dengan konsep apa saja saat difoto. Kasual boleh, glamor juga oke. Meski begitu, selama ini ia lebih banyak difoto dengan gaya feminim.
Kalau tomboy?
“Suka juga, boleh dicoba kok,” kata dia.
Pipit yang baru menyelesaikan masa PKL-nya itu tetap mengutamakan pendidikan sejauh ini. Ia masih satu tahun lagi di sekolah untuk menuju kelulusan.
“Sekarang lagi sibuk mengerjakan laporan PKL,” kata dia.
Pipit menjelaskan, beberapa fotografer membebaskannya dalam berkreasi saat difoto.
Ada juga beberapa yang memberikan panduan bagaimana posisi jika difoto.
“Blocking-nya kebanyakan aku, ada juga yang kasih arahan mesti begini, mesti begitu,” kata dia.
Soal masa depan, Pipit ingin kuliah. Tapi kampusnya di mana, ia masih pikir-pikir.
“Yang jelas aku suka akuntansi dan ekonomi,” kata siswi jurusan Administrasi Perkantoran sebuah SMKN 1 Bandar Lampung itu.
Pipit mengatakan, ada juga peluang untuknya bekerja. Pasalnya, sebagai lulusan SMK, ia memang dipersiapkan untuk bekerja.
“Tapi mungkin kuliah dulu supaya peluang dapat kerja yang bagus lebih besar,” kata dia.
Pengalaman semasa PKL paling tidak membuat Pipit terbiasa dengan ritme pekerjaan di kantor atau perusahaan.
“Apalagi PKL-nya kan lama. Jadi ya lumayan terbiasa dengan cara-cara kerja orang kantoran,” kata dia.
Terus gimana dengan dunia modelnya?
“Ya selagi bisa jalan, aku tetap aktif kok. Tinggal atur waktu aja. Kalau jamnya belajar, ya belaajr. Atau kalau sudah kerja, ya kerja. Foto kan bisa jadi pelepas penat sehabis aktivitas yang padat,” pungkasnya. []
