Jejamo.com, Bandar Lampung – Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bandar Lampung Sutarno membenarkan, pihaknya telah menerima laporan bahwa ada warga yang melihat ular sanca keluar dari selokan.
“Tadi kami meminta personel unit Rescue BPBD kelokasi, tapi ularnya tidak terdeteksi karena air di dalam selokan juga deras. Sehingga membuat ular sanca yang diperkirakan sepanjang 5 meter kabur,” ujarnya, Kamis, (2/1/2020).
Sutarno juga menjelaskan, selama memasuki musim hujan satu minggu terakhir ini, pihaknya sudah beberapa kali menerima laporan dari warga yang melihat ular.
“Baru beberapa hari hujan kami sudah menangkap 4 ekor ular, di antaranya satu kobra dan tiga sanca. Karena Desember ini waktunya telur ular menetas,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, BPBD Kota memiliki tim penjinak ular yang dilengkapi berbagai macam alat untuk menangkap atau mengevakuasi ular.
“Kesulitan menangkap ular ketika bersembunyi di bawah lemari, sulitnya karena harus dicari dulu letak kepalanya. Maka itu, kami memakai alat keamanan sarung tangan, sepatu dan alat penangkap ular,” terangnya.
Dia pun berpesan kepada personelnya harus mengenal jenis ular terlebih dahulu sebelum ditangkap dan ia juga mengimbau kepada masyarakat jika melihat ular jangan langsung dibunuh.
“Untuk tim penjinak ular harus tanya dulu sama warga yang melihat ularnya, apakah berbisa atau tidak. Bagi warga yang melihat ular segera hubungi BPBD. Karena ular yang kami tangkap kami lepaskan di habitatnya,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seekor ular sanca yang diperkirakan kurang lebih sepanjang 5 meter mengejutkan sejumlah pegawai PT. Batavia Prosperindo Finance di Jalan Pangeran Antasari, Kedamaian, Bandar Lampung, Kamis, (2/1/2020). [Andi Apriyadi]