Jejamo.com, Bandar Lampung – Memasuki musim hujan pada Januari 2016, penderita demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) masih terbilang normal.
Dokter spesialis anak RSUDAM Moerdoyo Rahmanu mengatakan, jumlah pasien DBD di RSUDAM masih terbilang normal dan belum ada peningkatan yang signifikan.
“Sementara ini, penderita DBD untuk anak-anak di RSUDAM masih normal,” kata Moerdoyo saat diwawancarai media di ruang kerjanya, Jumat 15/1/2016.
Namun, lanjut dia, penderita DBD untuk anak-anak di RSUDAM mayoritas dari warga Lampung Utara dan Way Kanan. Namun, sakit yang diderita masih terbilang biasa, yakni demam dengue saja, belum mencapai level bahaya atau demam berdarah dengue.
“Beberapa rumah sakit daerah merujuk ke Lampung. DBD merupakan penyakit musiman, baik musim hujan maupun panas. Pertumbuhan nyamuk Aedes aegypti meningkat di musim ini,” ucapnya.
Melihat meningkatnya nyamuk Aedes aegypti saat memasuki musim hujan, Moerdoyo mengimbau masyarakat Lampung agar menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, pertumbuhan nyamuk itu meningkat karena adanya genangan air, ditambah terkena cahaya matahari.
“Sebaiknya masyarakat Lampung dapat memberlakukan 3 M di lingkungannya, seperti menutup tempat air supaya tidak dimasuki nyamuk. Kedua, menguras bak mandi selama 5 hari sekali. Ketiga, mengubur kaleng maupun botol bekas yang memungkinkan air tergenang,” ucapnya. (*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com