Jejamo.com, Lampung Selatan – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto memberikan bantuan kepada korban puting beliung di Desa Munjuk Sampurna, Kecamatan Kalianda, Senin, 2/3/2020.
Dalam kunjungannya, Nanang memberikan bantuan berupa beras 15 kg, mi instan 1 dus, 1 paket makanan biskuit, 1 paket sandang berisi kain panjang, kaos dan baju anak sekolah.
Kemudian 1 paket pangan berisi minyak, sarden, kecap. Serta terpal 1 buah, minyak goreng 2 liter, susu sachet 1 lusin, dan gula 1 kg.
Selain memberi bantuan, Nanang yang hadir bersama sejumlah pejabat utamanya itu, juga memberikan semangat kepada warga yang terdampak musibah angin puting beliung.
Nanang mengatakan, bahwa apa yang terjadi merupakan kehendak Allah. Mengutip sair lagu gubahan Ebit G Ade, ia menuturkan bahwa korban dan bencana adalah kehendak-Nya.
“Bencana ini sudah merupakan kehendak Allah. Ini juga merupakan teguran agar kita lebih peduli dengan lingkungan. Atas nama pemerintah kami turut berduka. Jadikan peristiwa ini sebagai pelajaran,” ujar Nanang.
Menurutnya, salah satu penyebab terjadinya bencana alam karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan. Untuk itu, dia pun mengimbau agar masyarakat setempat dapat menjaga kelestarian salah satunya dengan menanam pohon.
Bahkan, untuk menjaga lingkungan tetap asri, orang nomor satu di Bumi Khagom Mufakat ini pun berjanji akan memberikan bantuan bibit pohon kepada warga Desa Munjuk Sampurna.
“Saya lihat desa ini terlalu lapang. Dalam arti kata tidak ada pepohonan besar. Kurang penghijauan. Nanti kita beri bantuan bibit pohon. Jangan main tebang pohon tanpa memikirkan dampaknya. Tanamkan kepedulian untuk melestarikan lingkungan, agar generasi penerus kita dapat menikmati udara yang bersih dan lingkungan yang sehat,” tandasnya.
Usai meninjau rumah warga yang terdampak puting beliung, Nanang beserta rombongan juga sempat meninjau SD Negeri setempat yang juga terkena imbas angin puting beliung.
Sebelumnya, puting beliung yang terjadi di Desa Munjuk Sampurna pada Minggu sore, 1/3/2020, merusak sedikitnya 12 rumah warga dan 1 sekolah.(*)