Jejamo.com, Bandar Lampung – Kota Bandar Lampung membutuhkan penataan infrastruktur yang baik. Pembangunan jembatan layang di Bandar Lampung atau yang bisa disapa flyover dinilai hanya memindahkan titik kemacetan ke titik yang lain.
Demikian disampaikan Ketua Harian Lampung Sai Rycko Menoza saat diskusi soal Bandar Lampung yang digelar KAMMI Bandar Lampung di aula DPRD setempat, Minggu, 19/5/2019.
Rycko Menoza mengkritik penataan kota yang belum baik. Selain jembatan layang yang dinilai kurang menyelesaikan kemacetan, Rycko juga menyoroti soal penataan pesisir.
“Kita tidak bisa menikmati pesisir Bandar Lampung yang indah karena sudah dipenuhi sampah,” kata dia.
Rycko menuturkan, pembangunan flyover tidak didahului dengan studi kelayakan yang mantap. Hal itu membuat wujud jembatan layang menjadi kurang bermanfaat dalam mengurangi kemacetan.
“Akhirnya mengganggu estetika kota ini,” kata dia.
Kata mantan Bupati Lampung Selatan ini, rekayasa lalu linta di kota ini pun tidak dirancang dengan baik. Itulah yang menyebabkan arus lalu lintas di Bandar Lampung tetap diwarnai kemacetan.
Diskusi KAMMI Bandar Lampung ini juga dihadiri narasumber Ketua Komisi IV DPRD Bandar Lampung Handrie Kurniawan. Acara digelar sebagai rangkaian Mukerda KAMMI Bandar Lampung. [Sugiono]
